Pilpres 2024

Tuding Ada Kecurangan di Pilpres 2024, Timnas AMIN-TPN Ganjar Bakal Kerja Sama Ungkap Pelanggaran

Ketua Tim Hukum Timnas AMIN, Ari Yusuf Amir mengatakan, membuka peluang untuk bekerja sama dengan TPN Ganjar-Mahfud guna mengusut dugaan kecurangan

Editor: Odi Aria
Tribunnews.com
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menunjukkan surat suara Pilpres 2024 sebelum melakukan pencoblosan di TPS 60, Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Anies Baswedan dan keluarganya memberikan hak suara mereka pada Pemilu 2024 di TPS tersebut. 

"Kecurangan terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif, itu terjadi di seluruh Indonesia," kata Ramli kepada wartawan Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Nasib Artis Caleg Pemilu 2024, Venna Melinda, Giring hingga Chef Arnold Diprediksi Gagal ke Senayan

Lebih lanjut, Ramli mengungkapkan, Tim Hukum AMIN tengah mengumpulkan laporan-laporan dugaan kecurangan penghitungan suara di seluruh wilayah Indonesia tersebut.

Timnas AMIN juga mengaku, masih menunggu hasil akhir penghitungan real count dari KPU.

"Nanti semuanya akan direkap oleh THN Timnas AMIN dan diajukan sesuai proses hukum yang tersedia. Tapi ini juga kan belum hasil akhir. Data yang masuk masih sangat kecil," pungkasnya.

TPN Sebut Ganjar-Mahfud Jadi Terget Kecurangan

Selaras dengan Timnas AMIN, Tim Pemenangan Nasional (TPN) juga menduga ada kecurangan yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

 

Ketua TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid menegaskan, publik tentunya tidak bisa mengabaikan laporan dan bukti yang menunjukkan paslon nomor urut 3 sudah menjadi target dari berbagai bentuk kecurangan dan intimidasi.

“Kecurangan-kecurangan ini adalah serangan terhadap proses demokrasi kita, dan kami menyerukan agar setiap tindakan kecurangan diselidiki secara menyeluruh, karena terindikasi dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif,” jelas Arsjad.

Dalam hal ini, Tim Hukum TPN pun terus melakukan investigasi dan akan melaporkan berbagai kecurangan tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK).


“Saya selalu percaya, kita berada di sisi yang sama dengan rakyat. Walaupun banyak keadaan yang tidak menguntungkan kita."

"Suara dan kehendak rakyat tidak mungkin dihentikan atau dibengkokkan oleh apapun atau siapapun yang mencoba untuk melakukannya,” ungkap Arsjad.

Arsjad menekankan, bagi Ganjar-Mahfud, Pilpres bukanlah masalah menang atau kalah.

Melainkan, untuk memastikan pemilu kita berlangsung secara konstitusional, jujur, dan adil.

“Kami meminta para pendukung untuk tetap tenang dan menghormati proses penghitungan resmi yang sedang berlangsung."

"Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang matang. Mari kita terus kawal dan tunggu hasil real count yang dilakukan KPU,” papar Arsjad.

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved