Banjir di Sumsel

Pastikan Keamanan Listrik Selama Banjir, PLN Uni Sekayu Matikan Listrik saat Air Sampai Stop Kontak

Manager PLN Unit Sekayu, Edo Zulkarnain mengatakan, 608 pelanggan terdampak dan saat ini masih padam sekitar 370 pelanggan.

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Ahmad Sadam Husen
Sripoku.com/Fajeri Ramadhoni
Pihak PLN Unit Sekayu ketika melakukan penaikan Box TR. 

SRIPOKU.COM, SEKAYU -- Musibah banjir yang melanda sebagian besar wilayah di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) turut berdampak pada distribusi listrik di sejumlah titik.

Adapun wilayah terdampak padam akibat banjir di Kecamatan Sanga Desa pada 16-17 Januari 2024 meliputi ULP Sekayu, dimana aset distribusi yang terdampak terhadap enam gardu.

Manager PLN Unit Sekayu, Edo Zulkarnain mengatakan, 608 pelanggan terdampak dan saat ini masih padam sekitar 370 pelanggan.

"Beberapa daerah masih padam seperti Desa Ngulak 1, Desa Kemang, Desa Keban II, Desa Ulak Embacang dan Desa Tanjung Raya," ujarnya.

Edo menjelaskan, kendala di lapangan adalah 6 gardu diblokir karena tinggi air sudah mendekati lantai PHBTR (unsafe condition) pada pukul 14.30 WIB.

Lalu sekitar pukul 20.00 WIB, 1 dari 6 gardu sudah dapat dioperasikan karena PHBTR sudah ditinggikan.

"Untuk daerah yang Box TR-nya terendam harus dipadamkan, kalau air naik sampai 1-1,5 meter."

"Walaupun gardu tidak terendam, namun sebaiknya tetap dipadamkan."

Dalam suplai listrik pada daerah yang banjir pihaknya tidak ingin mengambil resiko dan lebih memadamkan listrik agar tidak menimbulkan korban.

Selain itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang rumahnya masing-masing tenggelam untuk memadamkan Meter Circuit Breaker (MCB) di kWh meter instalasi rumah sendiri untuk menghindari bahaya tersengat listrik.

"Selanjutnya, cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak dan naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman atau ke tempat yang lebih tinggi,” imbauannya.

Selain itu,agar semakin aman, masyarakat yang akan memasuki kawasan banjir juga perlu menggunakan alat pengaman diri seperti sepatu boots yang kedap air, sehingga jika melewati genangan air dapat menghindari risiko terkena pecahan kaca, paku, bakteri, maupun arus listrik bocor.

"Setelah banjir surut, pastikan semua alat elektronik dan instalasi listrik dalam keadaan kering."

"Penormalan listrik oleh PLN akan dilakukan apabila instalasi PLN maupun warga sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik," tutupnya.

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved