2 Remaja Putri Duel Pakai Sajam

Pengakuan Remaja Putri di Palembang Duel Pakai Sajam, Kesal Ditantang Berkelahi di Medsos

Dari peristiwa itu INT mengalami luka jahitan di tangan yang berjumlah 29 jahitan, masing-masing 23 jahitan luar dan enam jahitan di dalam.

|
Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Rahmat
INT saat menunjukkan luka bacok di tangan akibat duel di TPU Talang Kerikil Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pengakuan pelaku duel remaja putri yang berlangsung di sebuah TPU di Palembang, PTR (14) dan INT (15) melakukan duel tersebut atas saling ejek dan ada yang menantang di media sosial.


Dari peristiwa itu INT mengalami luka jahitan di tangan yang berjumlah 29 jahitan, masing-masing 23 jahitan luar dan enam jahitan di dalam.


"PTR ini terlalu menyombongkan diri sering koar-koar kalau dia sering menang dalam duel. Lalu kami saling tantang karena kesal lihat dia begitu ," ujar INT saat dirilis di Polda Sumsel, Rabu (17/1/2024).


Menerima tantangan itu keduanya sepakat janji untuk melangsungkan pertarungan di TPU Talang Kerikil (kuburan cina) dan disaksikan oleh masing-masing kelompok mereka.


INT mengaku kenal PTR dari media sosial.


"Kenal dari medsos pak di Instagram. Saya baca story Instagram dia sok-sok membanggakan kemenangan dia, terus saya DM Instagramnya," katanya.


Kedua gadis tersebut bersama wasit dan penonton duel diciduk tim gabungan Jatanras Polda Sumsel dan Satreskrim Polrestabes Palembang.


Total ada delapan orang remaja yang diamankan. Selain pelaku duel, polisi juga mengamankan KV yang berperan sebagai wasit serta empat orang lainnya sebagai penonton.

Proses Hukum Biar Jera

Pengamat Sosial, Prof Abdullah Idi menilai duel sajam remaja putri di kawasan Sukabangun pasti ada motif kuat yang melatarbelakangi masalah itu timbul.

Mantan Rektor UIN Raden Fatah itu menyebut bisa saja faktor itu karena masalah pria, pengaruh minuman atau obatan-obatan yang membuat kedua remaja itu tersinggung dan juga hilang kendali sehingga melakukan tindakan kriminal.

Menurutnya, duel dengan sajam sudah salah karena membawa saja itu dilarang apalagi digunakan berkelahi dan itu mengarah ke tindakan kriminal sehingga bisa berujung pada saling menghilangkan nyawa.

"Pasti ada sebab kuat mereka berkelahi dan berani apalagi sampai dengan sajam, tapi apapun penyebabnya harus ditindak tegas agar tidak jadi contoh bagi remaja lainnya," ujar Abdullah Idi, Rabu (17/1/2024).

Dia mengingatkan aga,r kejadian serupa tidak terulang lagi maka diperlukan peran semua pihak untuk fungsi pengawasan baik orangtua, pemerintah juga aparat penegak hukum.

Aparat penegak hukum diperlukan untuk menegakan hukum karena ini sudah masuk ranah kriminal dan agar diproses agar memberikan efek jera.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved