Banjir di Sumsel

Cerita Manaf Sudah 7 Hari Tidur di Atas Genangan Air Bersama Anak dan Istrinya

"Waktu awal banjir kemarin, air belum masuk ke kamar dan ruang tamu, hanya masuk di bagian dapur dengan ketinggian air

SRIPOKU.COM / Apriansyah Iskandar
Manaf warga Dusun II Desa Curup memilih tidur di atas genangan air akibat banjir di Pali, Sumsel, Selasa (16/1/2024) 

SRIPOKU.COM, PALI -- Warga di Desa Curup, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, Sumatera Selatan sudah dua pekan mengalami kebanjiran di pemukiman mereka.

Namun sepekan terakhir air masuk hingga ke dalam rumah. Meski begitu, mereka menolak untuk mengungsi dan memilih bertahan di rumah.

Manaf warga Dusun II Desa Curup saat ditemui di rumahnya menceritakan kalau sudah seminggu ini dia bersama istri dan anaknya tidur di atas genangan Air.

"Waktu awal banjir kemarin, air belum masuk ke kamar dan ruang tamu, hanya masuk di bagian dapur dengan ketinggian air hanya sebatas mata kaki,"ungkapnya, Selasa (16/1/2024).

Tribunners, Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel membuka rekening dana kemanusiaan untuk membantu saudara kita yang sedang tertimpa bencana banjir di Sumatera Selatan. Silahkan salurkan bantuan Anda ke rekening di atas.
Tribunners, Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel membuka rekening dana kemanusiaan untuk membantu saudara kita yang sedang tertimpa bencana banjir di Sumatera Selatan. Silahkan salurkan bantuan Anda ke rekening di atas. (Sriwijaya Post)

Setiap terjadi banjir, kata dia, rumahnya hanya terendam di bagian dapur saja, karena posisinya berada di Dusun II dipinggir jalan Desa, agak jauh dari bantaran Sungai Lematang.

Namun dengan ketinggian air yang terus meningkat selama seminggu ini, kondisi banjir sudah merendam seluruh rumahnya.

Apalagi rumah Manaf merupakan rumah panggung, sehingga banjir dengan cepat mengenangi rumahnya setinggi pinggang.

"Sebagian barang-barang di rumah sudah saya keluarkan dan ditaruh di teras rumah, sebagian lagi seperti kursi saya titipkan ke tempat tetangga,"ujarnya.

Hal tersebut dilakukan, agar ia bisa memindahkan tempat tidur (Dipan) yang berada di kamar keruangan tamu, karena ketinggian air di ruang tamu agak surut dibandingkan ruangan lainnya.

"Sudah seminggu tidur di atas genangan banjir, dipan nya saya pindahkan ke ruangan tamu karena agak surut, dan ditinggikan lagi dengan diganjal pakai batako agar bisa ditiduri,"terangnya.

Tempat tidur itu digunakan Manaf untuk beristirahat beristirahat bersama istri dan satu orang anaknya.

"Takut juga sebenarnya kalau air naik lagi, jadi kalau tidur tidak begitu nyenyak, masih harus siaga,"tuturnya.

Untuk kebutuhan memasak sehari-hari, saat ini istrinya menumpang di rumah tetangga, karena kondisi dapur nya saat ini tidak memungkinkan lagi digunakan untuk aktivitas memasak.

Meski demikian, Manaf bersama keluarga nya tetap memilih bertahan di rumah.

"Kalau untuk saat ini masih bertahan di rumah, nanti lah kalau air naik lagi baru akan mengungsi, kemarin juga sudah ditawarkan jika kondisi tidak memungkinkan lagi di suruh mengungsi ke sekolah di dekat sini,"imbuhnya.
(cr42)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved