Berita OKU Timur

DLH OKU Timur Sumsel Olah Barang Bekas Jadi Kerajinan Tangan yang Bernilai Ekonomis

Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi.

Tribun Sumsel/Choirul
DLH Kabupaten OKU Timur memanfaatkan barang bekas dari Bank Sampah untuk diolah menjadi barang kerajinan tangan. Foto diambil Senin (15/1/2024). 

SRIPOKU.COM, MARTAPURA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan (Sumsel) punya cara sendiri dalam mensosialisasikan bank sampah ke masyarakat.

Salah satunya dengan cara memberdayakan pasukan kuning atau pegawai harian lepas (PHL) untuk memproduksi bahan bekas menjadi barang kerajinan.

Ada beberapa bank sampah di OKU Timur yang produktif.

Bahkan di kantor DLH sendiri ada bank sampah yang nasabahnya adalah kantor-kantor OPD lain.

Nama bank sampah tersebut adalah Bank Sampah Bekasam (Bersama Kita Hijaukan Alam).

"Barang bekas seperti botol platik diolah menjadi barang kerajinan yang bernilai ekonomis," kata Cicilia Eny Sulistyandari, S.T., M.M. selaku Direktur Bank Sampah Bekasam, Senin (15/1/2024).

Ia juga menjelaskan, beberapa karya yang sudah menjadi produk kerajinan seperti kotak tisu, wadah minuman gelas dan sebagainya.

"Kita ingin bukan hanya sosialisasi ke masyarakat soal bank sampah, tapi juga memberi contoh," jelasnya.

Dikatakannya, banksampah dan produksi kerajinan tersebut merupakan inovasi baru DLH tahun ini.

"Kita melihat ibu-ibu PHL ini banyak yang bisa diberdayakan untuk membuat kerajinan."

"Sementara bahan baku bisa diambil dari bank sampah," ucapnya.

DLH Kabupaten OKU Timur memanfaatkan barang bekas dari Bank Sampah untuk diolah menjadi barang kerajinan tangan. Foto diambil Senin (15/1/2024).
DLH Kabupaten OKU Timur memanfaatkan barang bekas dari Bank Sampah untuk diolah menjadi barang kerajinan tangan. Foto diambil Senin (15/1/2024). (Tribun Sumsel/Choirul)

Tak hanya sekedar produksi saja, para PHL ini juga diajarkan manajerial ekonominya.

Pihaknya juga mengajari menghitung biaya produksi, sehingga bisa menentukan harga produk kesenian tersebut.

"Produksi kerajinan dilakukan di Bank Sampah Alam Hijau di Jalan Veteran, di mana bahan baku juga disuplai dari Bank Sampah Bekasam," tuturnya.

Sementara untuk pemasaran produk kerajinan, pihaknya akan ikut membuka stan pameran UMKM dalam rangka HUT OKU Timur pada 17 Januari 2024 nanti.

"Selain itu pruduk juga dipasarkan di media sosial, milik Bank Sampah Bekasam maupun media sosial Bank Sampah Alam Hijau," terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKU Timur, Fery Hadiansyah, S.T., M.M. menyampaikan, tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan mengenai bank sampah itu sendiri.

Bank sampah, menurutnya, adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah.

Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya.

"Dengan pola ini, maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah, juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan," bebernya.

Lanjut kata dia, tahun 2023 Bupati OKU Timur telah membangun 14 bank sampah sebagai upaya pemanfaatan sampah, terutama di lokasi yang berdekatan dengan pasar.

"Sehingga memudahkan pengelola bank sampah mengumpulkan sampah-sampah yang sering berceceran, terutama sampah kemasan plastik dan botol plastik," ujarnya.

Hal ini, tambahnya, adalah cara untuk menyulap sampah menjadi uang, sekaligus menjaga kebersihan lingkungan dari sampah, khususnya plastik ,sekaligus bisa dimanfaatkan kembali (re-use).

"Biasanya akan dimanfaatkan kembali dalam berbagai bentuk, seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain," pungkasnya. (Choirul)

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved