Banjir di Sumsel

Ribuan Warga Muratara Mengungsi, Banjir Besar 30 Tahun Silam Terulang Lagi, 7 Jembatan Gantung Putus

uluhan desa kelurahan dalam wilayah 6 kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel), dilanda banjir hebat.

Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Rahmat
Banjir melanda puluhan desa kelurahan dalam wilayah 6 kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel). 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Puluhan desa kelurahan dalam wilayah 6 kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel), dilanda banjir hebat.


Banjir yang terjadi kali ini disebut-sebut seperti peristiwa 30 tahun silam yang terulang kembali. 


"Terakhir banjir seperti ini sekitar 30 tahun lalu, kalau tidak salah tahun 1992 dan tahun 1995," kata Camat Rupit, Mukhtaridi, Jumat (12/1/2024). 


Senada diungkapkan Sa'ban, warga ibukota Muara Rupit, membenarkan banjir yang terjadi kali ini menyamai peristiwa tahun 1995. 


Dia mengatakan Muratara memang daerah langganan banjir yang terjadi setiap tahun, namun setelah peristiwa 1995 itu tak pernah separah ini. 


"Tahun 1995 banjir hebat, sebelum itu 1992 banjir hebat juga, nah setelah itu tidak pernah lagi, banjir ya banjir ada setiap tahun tapi tidak separah ini," katanya. 


Sa'ban mengungkapkan, sebelum tahun 1992 dan 1995, ada banjir yang lebih hebat lagi yakni pada 1982.


Menurutnya, saat itu warga mengungsi ke Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang baru saja dibuka, karena rumah mereka terendam banjir


"Banjir yang lebih besar lagi tahun 1982, jalan lintas ini (Jalinsum) baru dibuka, warga tidur di jalan ini, karena rumah dua tingkat pun terendam," katanya.


Wakil Bupati Muratara, Inayatullah mengatakan, warga yang rumahnya terendam banjir saat ini telah mengungsi. 


Pemkab Muratara, kata dia, telah menyiapkan sejumlah posko pengungsian untuk warga terdampak. 


Namun begitu, warga lebih memilih mengungsi ke rumah keluarganya yang belum terendam. 


Sebab, mayoritas rumah penduduk di bantaran sungai di Kabupaten Muratara ini adalah jenis panggung. 


"Rata-rata mengungsi ke rumah keluarganya, karena warga kita kebanyakan rumah panggung, jadi rumah yang tinggi atau dua tingkat belum terendam, mereka menumpang di situ," katanya. 


20 Ribu Rumah Sudah Terendam

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved