Berita Musi Rawas

Akses Jalan Utama di Dharma Sakti Musi Rawas Sumsel Terendam Banjir, Warga Siapkan Ojek Gerobak

Sejak beberapa hari terakhir intensitas hujan yang terjadi di Desa Dharma Sakti cukup tinggi, hingga membuat aliran Sungai Perigi meluap.

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Ahmad Sadam Husen
Sripoku.com/Eko Mustiawan
Warga Desa Dharma Sakti, Kecamatan Tuah, Negeri Kabupaten Musi Rawas menyiapkan jasa ojek gerobak untuk kendaraan roda dua. 

SRIPOKU.COM, MUSI RAWAS -- Banjir di wilayah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel) terus terjadi.

Hari ini, Desa Dharma Sakti di Kecamatan Tuah Negeri juga ikut terendam banjir.

Selain puluhan rumah, akses jalan utama Tuah Negeri-Sukakarya, tepatnya di Dusun 4 Desa Dharma Sakti, juga ikut terendam.

Bahkan, ketinggian air diketahui mencapai 1 meter.

Camat Tuah Negeri, Ahmad Charles mengatakan, sejak beberapa hari terakhir intensitas hujan yang terjadi di Desa Dharma Sakti cukup tinggi, hingga membuat aliran Sungai Perigi meluap.

Akibatnya, lanjut Camat, total ada 22 rumah di Dusun 4 Desa Dharma Sakti yang terendam banjir, termasuk akses utama yang sering dilalui oleh warga dan pengguna jalan lainnya.

Dikatakan Camat, banjir terjadi di Desa Dharma Sakti sudah sejak dua hari ini.

Hanya saja hari ini justru air terus naik, bahkan untuk akses jalan yang terendam tak bisa dilalui kendaraan roda dua.

"Dua hari ini, air mulai tinggi."

"Hari pertama awalnya 15 rumah yang terendam, dan hari ini sudah 22 rumah yang terendam," kata Camat kepada Sripoku.com, Rabu (10/1/2024).

Ditambahkan Camat, dari total 22 rumah yang terendam banjir, 10 keluarga dia ntaranya sudah mengungsi, sedangkan sisanya masih memilih bertahan.

"10 rumah yang sudah ngungsi, sisanya masih bertahan," jelasnya.

Warga Desa Dharma Sakti, Kecamatan Tuah, Negeri Kabupaten Musi Rawas menyiapkan jasa ojek gerobak untuk kendaraan roda dua.
Warga Desa Dharma Sakti, Kecamatan Tuah, Negeri Kabupaten Musi Rawas menyiapkan jasa ojek gerobak untuk kendaraan roda dua. (Sripoku.com/Eko Mustiawan)

Lebih lanjut Camat menjelaskan, untuk ketinggian bervariasi, dengan dengan ketinggian air paling dalam 1 meter hingga 1.5 meter.

"Yang 1.5 meter itu di areal belakang, kalau yang di dalam rumah paling dalam 1 meter," jelasnya.

Sedangkan untuk ketinggian air yang merendam akses jalan utama, masih kata Camat, mencapai kurang lebih 60-70 meter.

Hanya saja, untuk kendaraan roda dua tidak bisa lewat.

"Untuk motor tidak bisa lewat, tapi kalau mobil masih bisa."

"Tapi harus perlahan," imbuhnya.

Sambung Camat, warga secara inisiatif menyediakan jasa ojek gerobak untuk membantu pengguna jalan menyebrangi akses jalan yang terendam.

"Cukup membantu, karena motor tidak bisa lewat."

"Kalau memaksa pasti mogok dan rusak," pungkasnya.

Sementara itu Irwan, salah seorang warga setempat mengaku, sengaja menyiapkan jasa ojek untuk motor, sehingga pengguna sepeda motor bisa melewati akses jalan yang terendam.

"Iya, biar pengguna jalan khususnya pengguna sepeda motor bisa lewat."

"Untuk biayanya sendiri hanya Rp 10 ribu per motor," tutupnya.

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved