Anak Bunuh Orangtua di Mura

Belasan Luka Tusuk Jadi Penyebab Tewasnya Suami dan Istri Dibunuh Anak Kandung Sendiri di Mura

Orang Tua yang tewas di bunuh anaknya sendiri di Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel, mengalami luka hampir di seluruh kujur tubuhnya.

|
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: adi kurniawan
Handout
Jenazah korban yang dibunuh oleh anak kandungnya sendiri saat dievakuasi oleh petugas kepolisian. 

SRIPOKU.COM, MUSI RAWAS -- Orang Tua yang tewas di bunuh anaknya sendiri di Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel, mengalami luka hampir di seluruh kujur tubuhnya.


Hal itu diungkapkan Dokter jaga IGD Rumah Sakit Muara Beliti, Dr. M Rizky Rusti yang juga menangani korban pembunuhan saat tiba di RS Muara Beliti, kepada Sripoku.com, Jumat (05/01/2024) malam.


Dia mengatakan, kedua jenazah korban pembunuhan anak sendiri yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut, tiba di RS Muara Beliti sekira pukul 15.30 Wib. 


"Tiba di IGD sekitar pukul 15.30 Wib, dengan 2 mobil ambulance diiringi anggota Polisi," kata Dr. M Rizky saat dikonfirmasi Sripoku.com. 


Dikatakannya, kondisi jenazah pertama kali tiba di RS Muara Beliti sudah didalam kantong jenazah. Setelah dibuka, luka yang dialami kedua jenazah cukup mengenaskan. 


"Waktu dibuka kondisinya mengenaskan. Polisi datang minta untuk divisum dan rekontruksi jenazah, karena kondisinya mengenaskan," ucapnya.

Baca juga: Anak Bunuh Orang Tua di Musi Rawas, Warga Ungkap Perilaku Pelaku Sejak Tamat SMA


Setelah dilakukan pemeriksaan lukanya di kedua jenazah tersebut cukup banyak. Untuk jenazah perempuan atas nama Sainona mengalami luka tusuk dan luka robek akibat benda tajam, sekitar 15-16 luka. 


"Kalau yang perempuan atas nama Sainona, ada 15-16 luka tusuk dan luka robek akibat benda tajam," jelasnya.


Luka tersebut sambung dia, dibeberapa bagian tubuh, seperti di bagian kepala, leher, punggung, tangan, lengan dan dibagian paha


Sedangkan jenazah laki-laki atas nama Abastiyar juga sama, mengalami sekitar 13-14 luka tusuk dan luka robek akibat benda tajam di beberapa bagian kepala. 


"Seperti di bagian kepala, leher, kedua lengan, tangan dan dibagian lutut kaki kirinya," ungkapnya. 


"Kondisi keduanya sudah meninggal dan sudah dalam kantong jenazah. Itu gambarannya, kalau detailnya nanti ada hasil visumnya yang akan diserahkan ke pihak polisi," ucapnya.


Lebih lanjut di menjelaskan, saat tiba di RS Muara Beliti, jenazah kedua korban masih menggunakan pakaian yang bersimbah darah. 


"Tidak ada benda tajam atau benda tumpul, hanya pakaian dan untuk jenazah Abastiyar, masih menggendong tas anak-anak yang biasa dibawa ke kebun, oleh orang-orang di pedesaan," ucapnya. 


Tak hanya dilakukan pemeriksaan atau visum diluar badan, kedua jenazah tersebut juga dilakukan rekontruksi atau memperbaiki luka, supaya lebih rapi.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved