Anak Bunuh Orangtua di Mura

Anak Bunuh Orang Tua di Musi Rawas, Warga Ungkap Perilaku Pelaku Sejak Tamat SMA

Pelaku pembunuhan orang tuanya sendiri di Desa Kebut Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK) Kabupaten Musi Rawas, diketahui memiliki gangguan jiwa. 

|
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: adi kurniawan
Sripoku.com/Eko Mustiawan
Pelaku saat diamankan warga usai membunuh orang tuanya sendiri di Desa Kebur Kecamatan TPK. 

SRIPOKU.COM, MUSI RAWAS --- Pelaku pembunuhan orang tuanya sendiri di Desa Kebur Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK) Kabupaten Musi Rawas, diketahui memiliki gangguan jiwa. 


Hal itupun dibenarkan Sekretaris Desa (Sekdes) Kebur, M Nuh saat dikonfirmasi Sripoku.com, Jumat (05/01/2024) sore. 


Diketahui sebelumnya, pada Jumat (05/01/2024) siang warga Desa Kebur Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut dihebohkan dua warganya ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya.


"Benar itu di desa kami, tepatnya di Dusun 3 Desa Kebur Kecamatan TPK," kata M Nuh saat dikonfirmasi Sripoku.com


Hanya saja lanjut M Nuh, dia tak mengetahui secara pasti kronologis kejadian tersebut. Sebab, dia mendapat informasi dari warga setelah melaksanakan sholat Jumat..


"Saat itu kami sedang melaksanakan salat Jumat, setelah selesai, kami dapat informasi dari warga adanya kejadian tersebut. Jadi setelah kami salat Jumat itu setelah kejadian. Kami balik dari jumatan sudah heboh," ucap M Nuh. 

Baca juga: BREAKING NEWS : Pasangan Suami Istri di Musi Rawas Tewas Dibunuh Sang Anak


Dijelaskan M Nuh, korban adalah pasangan suami dan istri bernama Bastiyar berusia sekitar 64 tahun, dan istrinya adalah Sainona berusia sekitar 60 tahun. 


Sedangkan pelaku pembunuhnya adalah anak kandungnya sendiri bernama Asep Gusti  Randa yang masih berusia 29 tahun. 


"Pelaku ini masih bujangan," katanya. 


Saat disinggung soal gangguan jiwa yang dialami pelaku. M Nuh tak menepisnya dan membenarkan. Bahkan, pelaku sesekali juga kambuh.


"Sepertinya seperti itu, karena kadang-kadang normal dan kadang-kadang juga kumat. Tapi tidak mengganggu orang," ucapnya.


Kambuhnya pelaku sambung M Nuh, hanya sering berbicara sendiri dan bernyanyi, dan tak pernah menganggu orang. 


"Kalau kambuh sering ngomong sendiri, tidak ganggu orang, karena tidak ada laporan warga yang merasa diganggu," ungkapnya.


M Nuh juga mengaku, bahwa pelaku mengalami gangguan setelah tamat SMA. Namun, dia tak mengetahui secara pasti penyebabnya. 


"Mungkin dulu depresi berat. Pernah di bawa ke rumah sakit jiwa di Palembang. Tapi sembuh, jadi dibawa balek di urusi oleh keluarganya. Tapi masih rawat jalan, dan sering beli obat," jelasnya. 


Lebih lanjut M Nuh menjelaskan, saat ini jenazah kedua korban dibawa ke rumah sakit atau ke Puskesmas untuk di visum. Sedangkan pelaku sudah dibawa ke Polres Musi Rawas


"Setelah jenazah tiba, mungkin langsung dikebumikan hari ini juga," tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved