Berita Muratara

Jembatan Gantung Desa Batu Gajah Muratara Putus, Warga Terpaksa Beraktivitas Pakai Perahu Ketek

Warga Desa Batu Gajah, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), terpaksa beraktivitas mengganggu perahu ketek

Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Rahmat
Warga Desa Batu Gajah, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), terpaksa beraktivitas mengganggu perahu ketek, Minggu (31/12/2023). 


Tidak Ada Korban Jiwa


Warga Desa Batu Gajah, Herman mengungkapkan, dari peristiwa jembatan gantung putus itu tidak ada menelan korban jiwa.  


Sebab, saat detik-detik jembatan gantung tersebut hendak terputus warga sudah dilarang melintas karena ada tanda-tanda bahaya.


"Korban jiwa tidak ada, karena pada saat dia mau putus itu warga sudah dilarang melintas," katanya dibincangi di lokasi kejadian.


Namun begitu, akibat dari terputusnya jembatan gantung tersebut, ada ratusan kepala keluarga (KK) dalam satu desa menjadi terisolasi. 


Masyarakat yang terisolasi adalah warga Desa Batu Gajah karena tak ada akses lain untuk keluar perkampungan mereka.


"Jalan cuma ada satu-satunya ya jembatan ini, kalau ini putus maka warga yang di seberang sana susah jadinya mau beraktivitas," katanya. 


Untuk beraktivitas, warga kini menyeberangi sungai Rupit tersebut menggunakan jasa ojek perahu ketek.


"Sekarang mau nyeberang naik ojek (perahu) ketek," katanya.


Bupati Sebut Akan Dibangun yang Baru


Bupati Muratara, Devi Suhartoni memastikan jembatan gantung terputus di Desa Batu Gajah akan dibangun yang baru.


Bupati Devi turun langsung meninjau jembatan gantung yang putus akibat dihantam rumpun bambu tersebut, Minggu (31/12/2023) pagi.


Kepada masyarakat saat meninjau, Bupati Devi menjamin bahwa pembangunan jembatan gantung yang baru akan dilakukan segera karena itu kebutuhan mendesak dan sangat penting. 


"Jembatan ini sangat penting, keluarga kita semua di seberang itu susah, nanti kita bangun yang baru," kata Devi.


Mengenai apakah akan dibangun di tempat yang sama atau di lokasi lain, pihaknya akan berembuk terlebih dahulu soal itu bersama masyarakat dan pihak-pihak terkait.


Namun, kata Devi, jembatan gantung yang baru nantinya akan dibangun dengan perencanaan yang matang, sehingga kejadian serupa tak terulang kembali. 


"Nanti kita akan berembuk dulu, tokoh-tokoh masyarakat dari seberang sini dan seberang sana kita ajak bicara, bermusyawarah, harus bersepakat," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved