1 Keluarga Tewas di Malang
Sosok Guru SD Diduga Ajak Sekeluarga Bunuh Diri & Sisakan Satu Anak, Dikenal Ramah dan Religius
Di sekitar tubuh mereka ditemukan obat nyamuk cair dan darah dari luka menyayat nadi yang dilakukan W.
Sosok W
Iswahyudi mengaku selama ini W mengajar di salah satu SD Kecamatan Sukun.
"Kalau sehari-harinya, aktifnya kerja, pulangnya bisa sampai malam," ungkap Iswahyudi.
Karena aktivitas di sekolah itu, membuat W jarang bersosialisasi dengan warga setempat.
"Dulu, ngelesi (membuka les prifat)," katanya.
Rumah tempat W, istri dan anaknya meregang nyawa itu ternyata bukan rumah pribadi mereka.
Guru SD ini indekos di rumah itu lebih dari 7 tahun silam.
"Mulai anaknya belum sekolah, dia sudah ngekos di sini," katanya.
Dijelaskan Iswahyudi, si kembar AKE dan kakaknya kini masih duduk di bangku SMP, hanya keduanya bersekolah di tempat berbeda.
Si kembar juga jarang ke luar rumah dan bergaul dengan warga setempat.
Sementara SL adalah ibu rumah tangga.
Lalu, bagaimana hubungan keluarga ini?
Sepengetahuan Iswahyudi, keluarga ini harmonis dan tidak ada masalah.
"Aman, gak ada masalah," tegasnya.
Kronologi Kejadian
Iswahyudi, Ketua RT 03/RW 10 Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, menuturkan, warga mengetahui tragedi tersebut saat anak sulung korban, berteriak meminta tolong.
Sepertinya, permintaan tolong ini disampaikan anak tersebut atas perintah sang ayah yang saat ditemukan masih hidup.
Mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah, tetangga pun berdatangan.
Namun, warga sempat kesulitan masuk karena ternyata pintu dikunci dari dalam.
Akhirnya warga pun berhasil memasuki rumah tersebut dan mendapati korban di dalam kamar.
"Yang saya tahu, pak Wahab masih hidup saat ditemukan, terus dibawa ke rumah sakit. Setengah jam kemudian, meninggal. Kalau yang dua orang (istri dan anak), saya tidak tahu," kata Iswahyudi.
Dia menyampaikan pula, informasi yang dia dapatkan dari warga lain, keempat orang dalam keluarga itu tidur dalam satu kamar.
"Namun, satu anaknya diminta pindah tidur ke depan. jadi di kamar yang tidur 3 orang," lanjutnya.
Iswahyudi tak tahu persis apa yang memicu tragedi itu. Apalagi, sebelumnya sama sekali tak ada tanda-tanda semacam keributan di rumah tersebut.
Sehari-hari, Wahab juga tampak lebih sibuk bekerja.
"Dia (Wahab) itu aktifnya bekerja. Jadi sampai malam. Kadang ngelesi. Setahu saya (keluarganya) aman, gak ada masalah," sambungnya.
Kata dia lagi, korban dan keluarganya sebenarnya bukan warga asli desa tersebut. Di rumah tersebut, mereka indekos.
"Mereka ngekos di rumah itu. Sudah 7 tahun. Mulai anaknya masih kecil belum sekolah, sampai SMP," lanjutnya.
Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Diolah dari artikel di Surya
Misteri Hilangnya Ponsel Guru SD yang Tewas Bareng Anak Istri di Malng, Utang jadi Alasan Bunuh Diri |
![]() |
---|
Motif Satu Keluarga Tewas di Malang Terungkap, Pengakuan Saksi Soal Utang, Sempat Cari Pinjaman Uang |
![]() |
---|
2 Hari Sebelum Tewas Guru SD Curhat Ini ke Anak, Motif 1 Keluarga Akhiri Hidup di Malang Terkuak |
![]() |
---|
Satu Keluarga di Malang Ditemukan Tewas, Polisi Sebut Sengaja Akhiri Hidup, Saksi Ungkap Soal Utang |
![]() |
---|
Isi Wasiat Sekeluarga Tewas Diduga Bunuh Diri, Minta Sulung Jaga Diri hingga Titip Uang Pemakaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.