Ketua KPK Firli Bahuri Tersangka

Warga Desa Lontar OKU Gelar Yasinan untuk Ketua KPK Firli yang Tersandung Kasus Pemerasan

"Sekitar awal tahun lalu Firli pulang kampung, bulan September lalu pulang menghadiri aqiqa anak kerabatnya di Baturaja tapi tidak pulang ke dusun "

Penulis: Leni Juwita | Editor: Yandi Triansyah
Kolase Sripoku.com/Instagram
Ketua KPK Firli Bahuri jadi tersangka pemerasan Syahrul Yasin Limpo 

SRIPOKU.COM, BATURAJA - Masyarakat di kampung halaman Firli Bahuri di Desa Lontar, Kecamatan Muarajaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU),
Sumatera Selatan (Sumsel), mengaku sedih setelah Ketua KPK itu ditetapkan sebagai tersangka.

Sumber di lapangan Kamis (23/11/2023), kabar ditetapkan Firli sebagai tersangka sudah sampai ke warga di kampung halaman Ketua KPK tersebut.

Masyarakat mengaku prihatin dengan musibah yang menimpa Firli dan mendoakan agar Ketua KPK dimudahkan menghadapi proses hukum.

Menurut warga setempat sebelum Firli ditetapkan sebagai tersangka warga Desa Lontar sudah membaca Yasin dan doa bersama agar Firli dimudahkan dan dikuatkan dalam menghadapi ujian ini.

Kesedihan warga Lontar dapat dimaklumi karena Firli merupakan figur yang ditokohkan apalagi banyak kontribusinya Firli dalam memajukan kampung halamannya khususnya bangunan-bangunan berupa fasilitas umum yang diusulkan oleh Firli Bahuri demi kemajauan daerah.

Seperti jembatan Lontar senilai sekitar Rp 9 M yang sudah diresmikan pemakaiannya bulan Februari tahun 2022.

Kemudian jembatan Bong serta pembangunan bendungan Antaran Mambang senilai Rp 13 M yang saat ini masih dalam pengerjaan.

Belum lagi banyak wujud kepedulian lainnya yang diberikan oleh Firli.

Sumber di lapangan menyebutkan sudah cukup lama Firli tidak pulang kampung.

"Sekitar awal tahun lalu Firli pulang kampung, bulan September lalu pulang menghadiri aqiqa anak kerabatnya di Baturaja tapi tidak pulang ke dusun " kata sumber.

Menurut warga setempat, Firli Bahuri yang juga merupakan putra bungsu dari lima bersaudara ini memang paling rajin ziarah ke makam kedua orang tuanya di Pemakamam Keluarga di desa Lontar.

“Apalagi kalau dia naik pangkat atau naik jabatan sudah dipastikan dia akan pulang untuk nyekar ke makam orang tuanya,” terang warga Desa Lontar.
Firli sudah menjadi yatim sejak tahun 1974, sejak kecil Firli sudah terbiasa hidup prihatin, sekolah SMP di Kecamatan Pengandonan yang berjarak 6 KM di tempuhnya dengan berjalan kaki melewati sawah-sawah dan jembatan gantung.

Akpol tahun 1990 ini cukup familiar, kalau pulang kampung dia tak segan-segan mengunjungi sahabat lamanya yang tetap tinggal di kampung halaman.

Terpisah Ketua DPRD OKU Ir H Marjito Bachri yang juga adik sepupu Firli Bahuri enggan komeentar.

"No Coment" , kata Marjito Bachri sambil melempar senyum khasnya.

Sementara itu, Camat Muara Jaya, Doni Herdadi SSTP MSi yang dihubungi via telepon menyebutkan dia baru pulang dari Desa Lontar, kondisi desa kampung halaman Firli tetap aman dan aktivitas warga tetap normal seperti biasa.

"Masyarakat Lontar memang sedih dan prihatin atas ujian yang diterima Firli . Beliau kau sosok yang ditokohkan," kata Camat Muarajaya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved