Siswa SMA Dibunuh di OKUS
Sosok Oktri Wira Nata, Siswa SMA yang Dibunuh Teman Sekolah di OKUS, Dikenal Pendiam tak Banyak Ulah
"Anaknya baik tidak nakal di kelas," kata salah seorang guru kepada Sripoku.com, Rabu (22/11/2023).
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sosok Oktri Wira Nata siswa SMA kelas X yang tewas dibunuh teman satu sekolah di Kabupaten OKU Selatan (OKUS), Sumatera Selatan (Sumsel).
Oktri Wira Nata tewas di tangan YP teman satu sekolah setelah ditusuk saat sepulang sekolah pada Agustus 2023 lalu.
Namun tiga bulan berlalu pelaku belum berhasil ditangkap, sehingga keluarga korban kembali mengungkit kasus pembunuhan ini di media sosial.
Diwawancarai Sripoku.com, salah seorang guru korban di sekolah mengungkapkan, Oktri Wira Nata merupakan sosok anak yang baik di sekolah.
Selama ia mengajar korban di kelas, ia mengenal Oktri Wira Nata anak yang tidak banyak tingkah dan malah tipe anak yang pendiam.
"Anaknya baik tidak nakal di kelas," kata salah seorang guru kepada Sripoku.com, Rabu (22/11/2023).
Menurut dia, Oktri Wira Nata duduk di kelas X2 sedangkan pelaku kelas X5.
Guru itu mengungkapkan, korban termasuk siswa yang rajin jika diberi tugas dia selalu mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu.
"Rajin anaknya selalu dikasih tugas dikerjakan dengan baik," kata dia.
• Tangis Nenek OW di Ladang Ratapi Cucu Dibunuh Siswa SMA di OKUS, Sebelum Wafat Sempat Lakukan Ini
Ia mengaku teman sekelas atau guru yang mengajar tidak ada firasat terhadap kejadian yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Sebab kata dia, awal kejadian keributan di sekolah bukan korban melainkan kakak sepupu Oktri Wira Nata dengan pelaku.
Korban kata dia berusaha melerai keributan antara kakak sepupunya dengan pelaku.
Namun keributan itu akhirnya beralih dengan korban.
Tapi kasus tersebut kata guru itu sudah diselesaikan di sekolah bahkan didamaikan ke sekolah.
Ia tidak menduga jika pelaku berbuat nekat dengan melakukan penusukan terhadap korban.
"Kami tidak menduga kejadian bahkan terjadi sebab korban anaknya pendiam tak banyak ulah jadi mustahil jika kasus pembunuhan ini terjadi," kata dia.
Sehingga peristiwa pembunuhan ini membuat para guru terkejut.
Para guru berharap semoga pelaku bisa mempertanggungjawakan apa yang sudah diperbuat, karena setiap permasalahan pasti ada solusinya.
"Jika kita mengakui kesalahan dan bersifat kooperatif dengan pihak kepolisian," kata dia.
"Keluarga korban semoga di lapangan hatinya dan mengikhlaskan kejadian dan serta mendapatkan keadilan sesuai dengan hukum yang berlaku," kata dia.
Tiwi Armilla yang mengaku tante korban melalui akun TikTok @army_lalalaaaa, Rabu (22/11/2023) mengungkapkan kronologi kejadian kematian korban.
Tiwi mengaku peristiwa pembunuhan yang dialami keponakannya itu terjadi pada hari Jumat sekira pukul 11.20 saat jam pulang sekolah.
Korban kata dia bersama kakak sepupunya R dicegat pelaku YP di depan SMPN di desa tersebut sepulang sekolah.
Pelaku kata dia mencegat korban sambil membawa senjata tajam jenis pisau.
"Korban sempat menghindar namun kendaraan keponakan saya sempat menabrak kakek-kakek yang kebetulan melintas, alhasil kedua kendaraan itu terpental,' kata dia.
Akibat kejadian itu, korban kata dia mengalami pingsan dan dua giginya lepas.
Selain itu korban juga mengalami lebam di sekitar mata.
Sedangkan kakek yang ditabrak oleh korban mengalami luka di kepala dan bagian tubuh lainnya sehingga harus mendapatkan belasan jahitan.
Namun saat korban sedang pingsa, pelaku kata dia menusuk korban dengan pisau ke perut.
"Pelaku melarikan diri setelah menghunuskan pisau di perut keponakan saya," kata dia.
Korban kata dia sempat dibawa ke Postu. Namun satu jam dilakukan pemeriksaan dan visum korban dirujuk ke rumah sakit di Baturaja OKU.
"Keponakan saya menjalani operasi akibat mengalami usus putus satu dan lambung gores," kata dia.
Setelah menjalani operasi dan lima hari dirawat korban diperbolehkan pulang oleh dokter.
Tapi lima hari berada di rumah kondisi korban drop akibat mendengar pelaku belum ditangkap.
"Saya sudah sengsara begini, masak dia masih bisa menghirup udara bebas. Ada itikad baik menjenguk saya tidak," kata dia menirukan omongan korban saat itu.
Namun kondisi korban semakin drop sehingga korban dibawa kembali ke rumah sakit yang ada di Baturaja.
Korban sempat dirawat di ICU selama lima hari namun kondisinya semakin memburuk.
Kemudian korban dirujuk ke rumah sakit yang ada di Palembang.
Tapi belum 24 jam korban berada di rumah sakit Palembang, OW dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu 26 Agustus 2023.
Tiwi mengaku kecewa sebab sebentar lagi 100 hari korban meninggal namun pelaku belum berhasil ditangkap.
Korban Bantu Kakak Sepupu
Peristiwa pembunuhan ini berawal dari kakak sepupu korban yakni R terlibat perselisihan dengan pelaku.
Akibat perselisihan tersebut, pelaku kata Tiwi sempat mendatangi R sambil mendorong-dorongnya.
Pelaku lantas mengeroyok R hingga terjatuh. Tidak cukup sampai di situ pelaku juga menginjak R.
Mengetahui kakak sepupunya dianiaya, OW melerai namun akhirnya terlibat perkelahian dengan korban.
"Namun kasus ini sudah dilerai oleh guru-guru dan mendamaikan sekaligus membuat perjanjian perdamaian di atas materai," kata Tiwi.
Ia menduga pelaku tidak terima akibat perkelahian itu dan merencanakan pembunuhan hingga pelaku mencegat korban sepulang sekolah.
Bertemu Sudah Kenakan Kafan, Kesedihan Nenek di OKUS Cucu Cowok Satu-satunya Tewas Dibunuh Siswa SMA |
![]() |
---|
Profesi Orang Tua Pelaku Pembunuh Pelajar SMA di OKU Selatan Hingga Orang Terpandang di Desanya |
![]() |
---|
Keluarga Siswa SMA di OKUS yang Tewas Dibunuh Berharap Pelaku Ditangkap dan Dihukum Setimpal |
![]() |
---|
Tau Pelaku Belum Ditangkap, Siswa SMA di OKUS Drop lalu Meninggal Usai Ditusuk Teman Satu Sekolah |
![]() |
---|
Kronologi Siswa SMA di OKUS Dibunuh Teman Satu Sekolah, Pelaku Tusuk Korban saat Pingsan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.