Berita Sriwijaya FC

Singa Mania Desak Sriwijaya FC Berbenah, Ini Bunyi 8 Poin Tuntutan   

Kelompok suporter Singa Mania mendesak agar Sriwijaya FC agar tidak terdegradasi ke Liga 3 dan menyampaikan Surat Terbuka berisi 8 tuntutan

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Ketum Singa Mania Yayan Hariansyah menyampaikan Surat Terbuka berisikan 8 poin tuntutan dan diterima Manajer Tim Sriwijaya FC H Hendriansyah yang juga Direktur Marketing PT SOM di Cafe Monte Jl KH A Dahlan, Rabu (15/11/2023). 


Atau pelaku pemalsuan tiket kemarin diproses secara hukum agar mendapatkan efek jera. Tapi nyatanya manajemen tidak melakukan itu. Justru malah suporter yang dipres waktu pendistribusian tiket.


"Jadi seolah pemalsuan tiket kemarin itu adalah kesalahan dari kita terlebih tiket tribun kita yang paling banyak dipalsukan," bebernya.

 

Singa Mania juga mengkritik tiket yang dicetak oleh Panpel itu memang sangat rentan pemalsuan karena tiket cuma berupa kertas dan cap tanda tangan biasa. 


"Kami mengkritik Panpel dan Manajemen di putaran kedua harus segera evaluasi dari bentuk tiket. Kalau kita lihat di klub liga 2 lainnya sudah menggunakan tiket gelang," kata Marwan.


Menurut Marwan, Sriwijaya FC sudah waktunya harus mencontoh itu karena tiket sudah lumayan cukup mahal harga Rp 40 ribu kalau cuma berupa kertas itu sangat tidak relevan dengan harga. 


"Harusnya sudah menggunakan tiket gelang dan scan barcode untuk meminimalisir kecurangan-kecurangan atau pemalsuan tiket itu sendiri," kata Marwan. 

Menanggapi hal ini, Ketua Panitia Pelaksana laga home Sriwijaya FC Septian Wijaya menyatakan tak masalah dengan aksi Singa Mania memboikot laga Sriwjaya FC versus Persiraja Banda Aceh.

"Tribun utara dikosongkan tidak masalah pada laga Sriwijaya FC nanti," ungkap Septian Wijaya.


Septian Wijaya yang juga Marketing Officer Sriwijaya FC menjelaskan terkait penentuan penjualan tiket dilakukan pada hari H itu sudah perintah Kabag Ops Polresta Palembang Hadi Wijaya pada rapat untuk menghindari penjualan tiket palsu. 

 

"Masalah penjualan tiket dilakukan pada hari H itu bukan saya yang menentukan," jelas pria yang akrab disapa Bebong.


Penjualan tiket dilakukan pada hari H itu juga dilakukan kepada dua kelompok suporter Sriwijaya FC lainnya, Sriwijaya Mania dan Ultras Palembang.


Sedangkan usulan penggunaan tiket modern berbasis online dengan barcode, Bebong mengakui pihaknya belum siap untuk ke arah situ.


"Kita belum siap untuk ke situ. Banyak sistem yang mesti diubah. Kalau Stadion Bung Tomo itu sudah dilengkapi alat pendeteksi barcode di setiap pintu tribunnya," terang Bebong.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved