Berita Sriwijaya FC

Singa Mania Desak Sriwijaya FC Berbenah, Ini Bunyi 8 Poin Tuntutan   

Kelompok suporter Singa Mania mendesak agar Sriwijaya FC agar tidak terdegradasi ke Liga 3 dan menyampaikan Surat Terbuka berisi 8 tuntutan

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Ketum Singa Mania Yayan Hariansyah menyampaikan Surat Terbuka berisikan 8 poin tuntutan dan diterima Manajer Tim Sriwijaya FC H Hendriansyah yang juga Direktur Marketing PT SOM di Cafe Monte Jl KH A Dahlan, Rabu (15/11/2023). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Meski batal menggelar aksi di Kantor Gubernur, kelompok suporter Singa Mania tetap mendesak agar Sriwijaya FC agar tidak terdegradasi ke Liga 3 dan menyampaikan Surat Terbuka berisi 8 tuntutan.

"Setelah kita mendengarkan penjelasan manajemen Sriwijaya FC dan realita, kita minta paling tidak jangan terdegradasi. Karena target lolos 12 besar sudah berat, okelah bertahan di Liga 2," ungkap Ketua Umum Singa Mania Yayan Hardiansyah kepada Sripoku.com, Kamis (16/11/2023).

Pada dialog Manajemen Sriwijaya FC dengan pentolan tiga kelompok suporter Sriwijaya FC yang dimedia Kabag Intelkam Polrestabes Palembang di Cafe Monte Jl. KH. Ahmad Dahlan, Rabu (15/11/2023),

Ketua Harian Singa Mania M Marwan menyampaikan Surat Terbuka berisikan 8 poin tuntutan dan diterima Manajer Tim H Hendriasnyah yang juga Direktur Marketing PT SOM.

"Berdasarkan hasil yang tidak memuaskan yang didapat Sriwijaya FC, kami Kelompok Suporter Singa Mania menuntut para jajaran kepengurusan manajemen untuk berbenah.

Adapun tuntutan kami para supporter Singa Mania sebagai berikut," kata M Marwan.

1. Meminta agar staf pelatih diberi fasilitas latihan sesuai kebutuhan tim kepelatihan.

2. Menjaga keharmonisan di internal manajemen dan official

3. Manajemen bekerja sesuai dengan tupoksi dan tugas masing-masing.

4. Menaruh kepercayaan sesama internal manajemen dan official.

5. Meminta tiket 100 persen sesuai kapasitas tribun.

6. Meminta tampilan tiket dibuat lebih modern.

7. Tambahan kuota tiket tribun utara menjadi 2.000 tiket.

8. Tiket dapat diambil minimal H-2 sebelum pertandingan.

"Tuntutan ini merupakan wujud kecintaan Singa Mania kepada Tim Laskar Wong Kito dan tidak mengurangi sedikit pun dukungan kami," ujar M Marwan.

Kosongkan Tribun Utara Stadion GSJ
Ketua Harian Singa Mania M Marwan didampingi Korlap Rocky berorasi meluapkan kekecewaan dengan memboikot Laga Sriwijaya FC menjamu Persiraja Banda Aceh di luar Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Senin (13/11/2023) lalu. Panpel memasang spanduk bertuliskan tribun ini dikosongkan.

Baca juga: Suporter Desak Manajemen Sriwijaya FC Segera Gelar RUPS, Fans Siap Beli Saham SFC  

 

Singa Mania Boikot Laga Sriwijaya FC vs Persiraja  

Sebelumnya Singa Mania melakukan aksi boikot mengosongkan tribun utara Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang padalaga Sriwijaya FC menjamu Persiraja Banda Aceh, Senin (13/11/2023)

"Pengosongan tribun yang dilakukan saat ini adalah puncak luapan kekecewaan Singa Mania terhadap menajemen Sriwijaya FC banyak faktor yang mendasari aksi pengosongan ini," ungkap Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah SH melalui Ketua Harian Singa Mania Muhammad Marwan, Minggu (12/11/2023).


Hal yang pertama kata Marwan, tidak diresponnya surat terbuka yang Singa Mania layangkan pada beberapa bulan kemarin ke manajemen Sriwijaya FC agar berbenah pada putaran kedua Liga 2 2023/2024 agar bisa tercapai target lolos Liga 1.

 

Sayangnya kata Marwan, Manajemen Sriwijaya FC hanya membalas dengan surat ucapan terimakasih. 


Dan justru malah pelatih Sriwijaya FC Muhammad Yusup Prasetyo yang akrab disapa Coach Yoyo yang yang punya inisiatif untuk melakukan diskusi tiga kelompok suporter. 


"Padahal sudah jelas dalam poin-poin surat tersebut agar manajemen segera berbenah di putaran kedua dan kita suporter dilibatkan," ujar Marwan. 


Tapi nyatanya sampai saat ini tidak ada tindak lanjut dari manajemen itu sendiri dan sampai saat ini belum ada tanda-tanda untuk melakukan perubahan.


Poin yang ke dua, Panpel laga home Sriwijaya FC seolah menganggap suporter ini sebagai costumer. Imbas dari pemalsuan tiket pertandingan kemarin. 


"Tiket pertandingan besok hanya dapat diambil di hari H pertandingan itu sangat kesulitan bagi kita untuk mendistribusikan tiket ke korwil dan korda yang biasanya H-1 sebelum pertandingan kuota tiket sudah habis didistribusikan," terang Marwan.  

 

Tiket pertandingan Sriwijaya FC palsu yang kedapatan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
Tiket pertandingan Sriwijaya FC palsu yang kedapatan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. (Handout)

Baca juga: Ribuan Suporter Sriwijaya FC Batal Kepung Kantor Gubernur, Manajemen Gelar Mediasi


Tentu karena dirasa tidak ada kemudahan dalam pendistribusian tiket ke Singa Mania maka Singa Mania menyatakan mereka merasa sangat kecewa..


"Bukannya mereka yang berbenah. Contoh untuk merubah tiket menjadi lebih modern dengan tiket gelang scan barcode agar tidak dipalsukan," katanya.


Atau pelaku pemalsuan tiket kemarin diproses secara hukum agar mendapatkan efek jera. Tapi nyatanya manajemen tidak melakukan itu. Justru malah suporter yang dipres waktu pendistribusian tiket.


"Jadi seolah pemalsuan tiket kemarin itu adalah kesalahan dari kita terlebih tiket tribun kita yang paling banyak dipalsukan," bebernya.

 

Singa Mania juga mengkritik tiket yang dicetak oleh Panpel itu memang sangat rentan pemalsuan karena tiket cuma berupa kertas dan cap tanda tangan biasa. 


"Kami mengkritik Panpel dan Manajemen di putaran kedua harus segera evaluasi dari bentuk tiket. Kalau kita lihat di klub liga 2 lainnya sudah menggunakan tiket gelang," kata Marwan.


Menurut Marwan, Sriwijaya FC sudah waktunya harus mencontoh itu karena tiket sudah lumayan cukup mahal harga Rp 40 ribu kalau cuma berupa kertas itu sangat tidak relevan dengan harga. 


"Harusnya sudah menggunakan tiket gelang dan scan barcode untuk meminimalisir kecurangan-kecurangan atau pemalsuan tiket itu sendiri," kata Marwan. 

Menanggapi hal ini, Ketua Panitia Pelaksana laga home Sriwijaya FC Septian Wijaya menyatakan tak masalah dengan aksi Singa Mania memboikot laga Sriwjaya FC versus Persiraja Banda Aceh.

"Tribun utara dikosongkan tidak masalah pada laga Sriwijaya FC nanti," ungkap Septian Wijaya.


Septian Wijaya yang juga Marketing Officer Sriwijaya FC menjelaskan terkait penentuan penjualan tiket dilakukan pada hari H itu sudah perintah Kabag Ops Polresta Palembang Hadi Wijaya pada rapat untuk menghindari penjualan tiket palsu. 

 

"Masalah penjualan tiket dilakukan pada hari H itu bukan saya yang menentukan," jelas pria yang akrab disapa Bebong.


Penjualan tiket dilakukan pada hari H itu juga dilakukan kepada dua kelompok suporter Sriwijaya FC lainnya, Sriwijaya Mania dan Ultras Palembang.


Sedangkan usulan penggunaan tiket modern berbasis online dengan barcode, Bebong mengakui pihaknya belum siap untuk ke arah situ.


"Kita belum siap untuk ke situ. Banyak sistem yang mesti diubah. Kalau Stadion Bung Tomo itu sudah dilengkapi alat pendeteksi barcode di setiap pintu tribunnya," terang Bebong.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved