Misteri Warga Sipil yang Telepon dan Sempat Hapus Pesan ke Prada Jefriando Sebelum Meninggal

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Misteri sosok warga sipil yang sempat menelpon Prada Jefriando Simatupang, anggota TNI yang meninggal dunia akibat kecelakaan.

Kematian Prada Jefriando tetap meninggalkan misteri bagi keluarga, meski Kapendam II/Sriwijaya sudah mengungkap penyebab anggota TNI tersebut meninggal karena kecelkaan tunggal.

Namun keluarga tetap mencurigai sosok warga sipil yang menelpon Prada Jefriando.

Ayah Prada Jefriando Simatupang mengaku mencurigai warga sipil yang mengubungi anaknya sebelum koma di rumah sakit dan akhirnya meninggal.

Labas Simatupang (53) mengatakan, setelah membuat laporan di Polrestabes Palembang pihaknya menyerahkan penyelidikan selanjutnya kepada kepolisian.

Sebab ada adanya seorang warga sipil yang menghubungi mendiang Prada Jefriando.

"Pada kasus ini kami serahkan ke Polrestabes Palembang, karena ada indikasi orang sipil yang menghubungi anak kami, " ujar El Kamis (16/11/2023).

Dia menambahkan, kecurigaan terhadap warga sipil juga berdasarkan pada pesan yang dikirim ke HP Prada Jefriando Simatupang yang dihapus oleh warga sipil tersebut.

"Isi pesan dari warga sipil itu dihapus, " katanya.

Pada Rabu malam, pihak keluarga melakukan autopsi di RS Bhayangkara Moh Hasan didampingi tim advokat dan disaksikan oleh pihak Reskrim Polrestabes, Pomdam, dan Den Intel.

Namun terkait hasilnya, belum keluar.

"Hasilnya tetap menunggu dari RS Bhayangkara sekitar dua hari lagi. Keluarga belum bisa berasumsi, " sambungnya.

Terpisah, Dokter Forensik RS Bhayangkara AKBP dr Mansyuri mengatakan dari hasil pemeriksaan awal terdapat luka lecet di bagian lutut dan kaki korban.

"Ada luka lecet di kaki dan lutut korban, lalu ada luka lebam pada mayat umumnya. Itu belum bisa dipastikan karena masih menunggu hasil pemeriksaan, " katanya.

• Keinginan Menikahi Kekasih Belum Kesampaian, Prada Jefriando Meninggal Kecelakaan di Palembang

Pengakuan Pacar Korban

Prada Jefriando Simatupang (23) anggota TNI yang meninggal karena diduga kecelakaan tunggal berencana menikahi sang kekasih bernama Devi.

Namun keinginan tersebut belum sempat terwujud, Prada Jefriando meninggal dunia.

Devi mengaku Prada Jefriando sempat berjanji akan menikahinya ketika naik pangkat.

"Ada rencana menikah setelah dia naik Pratu, " ujar Devi, Kamis (16/11/2023).

Sudah menjalin hubungan selama lima tahun, sepengetahuannya Prada Jefriando tidak memendam ataupun menceritakan ada masalah di tempat dia bertugas.

"Tidak pernah ada masalah, " katanya.

Devi menuturkan pada malam sebelum kejadian Sabtu (11/112023) , Prada Jefriando menjemputnya ke kos-kosan untuk mengajak pergi nongkrong menemui temannya.

"Ketika malam itu kami keluar rencana mau nonton tapi karena sudah terlalu malam akhirnya kami ke Kedai Siru sekitar jam setengah 9 malam. Karena tidak ada temannya kami pulang jam 11 malam dia mengantar saya pulang ke kost an terus dia pulang ke rumah, " katanya.

Namun dalam perjalanan ada yang menelpon Prada Jefriando untuk mengajaknya keluar. Devi mengaku tidak tahu siapa yang menghubungi pacarnya waktu itu.

"Ada yang menelpon ngajak keluar, " sambungnya.

Hari ini rencananya Prada Jefriando Simatupang akan dimakamkan di TPU Kristen Talang Jambe pada pukul 15:00 WIB.

Kecelakaan

Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto mengungkapkan penyebab kematian Prada Jefriando Simatupang, adalah kecelakaan tunggal.

Prada Jefriando Simatupang diketahui sempat koma selama tiga hari karena kejadian nahas yang menimpanya dan akhirnya meninggal dunia di RS AK Gani.

Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak Kodam II Sriwijaya dengan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi-saksi dan teman yang bertemu dengan Prada Jefriando.

"Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Kodam II Sriwijaya dan keterangan beberapa saksi yang bersangkutan mengalami kecelakaan tunggal lalu lintas, " ungkap Rohyat ketika dikonfirmasi, Rabu (15/11/2023).

Lokasi kecelakaan tunggal yang dialami oleh Prada Jefriando di Jalan Jenderal Sudirman atau tepatnya di kawasan Cinde.

"Kronologis belum bisa disampaikan. Namun yang jelas berdasarkan keterangan saksi, dia ini pulang sendiri mungkin ketika di lokasi mengalami kecelakaan tunggal, " tegasnya.

Ketika ditanya soal apakah ada pengaruh alkohol, Rohyat belum bisa memastikan sebab pihaknya masih melakukan proses penyelidikan terkait penyebab kecelakaan tunggal yang dialami korban.

Akibat kejadian ini korban mengalami sejumlah luka di kepala dan gegar otak.

"Luka-luka di sekitar kepala, gegar otak lah, " katanya. (Rachmat/TS)