Berita Palembang
LIPSUS : Preman dan Pemalak Berkeliaran di BKB Palembang
"Saat pertama kita parkir, sudah harus bersitegang dengan Juru Parkir yang terkadang meminta biaya lebih.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kota Palembang yang dikenal dengan ikon Jembatan Ampera yang dibangun di masa Presiden Soekarno, tak kalah menarik dikunjungi.
Bahkan wisata Sungai Musi juga menjadi tujuan para turis lokal maupun mancanegara.
Selain itu, Kota Palembang juga kaya akan sejarah peninggalan Kerajaan Sriwijaya, masyarakat kota pempek ini sendiri memiliki budaya serta makanan khas untuk dikenalkan kepada para wisatawan.
Namun demikian, berwisata di Kota Palembang, selain menikmati sore hari maupun akhir pekan kian dikesampingkan, bahkan ditinggalkan.
Lingkungan sekitar lokasi wisata khususnya wilayah Benteng Kuto Besak (BKB) menjadi persoalan tersendiri bagi pelancong yang datang.
Faktor keamanan serta kenyamanan bagi wisatawan menjadi permasalahan utama pelancong enggan meramaikan lokasi pinggiran Sungai Musi itu.
Pasalnya, lokasi wisata harus ditunjang berbagai fasilitas dan kenyamanan dalam rangka menciptakan kepercayaan kepada masyarakat, terutama bagi para pegiat pariwisata ataupun keluarga yang akan mencari hiburan.
Beberapa pekan lalu, wisatawan asal Lampung mendapatkan perlakuan tak layak atas aksi premanisme hingga Vandalisme tak hanya di BKB maupun lokasi wisata lainnya Kota Pempek.
Aksi premanisme, seperti pengeroyokan ataupun pemalakan turut dirasakan warga saat berkunjung ke Lokasi wisata seputaran Pasar 16 Ilir hingga BKB Palembang.
"Saat pertama kita parkir, sudah harus bersitegang dengan Juru Parkir yang terkadang meminta biaya lebih. Tidak diberi malah kadang mengancam," ungkap Usman warga asal Tangerang, Minggu (12/11/2023).
Senada, seorang mahasiswa di Universitas swasta di Kota Palembang, Soneo menuturkan bahwa ia sangat merasa tidak nyaman apabila menghabiskan waktu untuk berlama-lama di lokasi wisata BKB.
Sebab, kata dia, selain lingkungan yang ramai, namun kenyamanan juga disoal meski berwisata beramai-ramai.
"Soal parkir, pengamen selalu bikin resah. Jadi, debaran jantung jadi semakin kencang, bukan soal adrenalin namun was-was untuk berlama-lama, apalagi di malam hari," katanya.
Dirinya berharap pemerintah bisa memberikan solusi terbaik agar berwisata di Kota Palembang bisa nyaman, sehingga banyak pengunjung yang hadir dan bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar lokasi wisata selain bisa menambah PAD.
Pengelola Museum Sultan Mahmud Badaruddin Palembang melalui Kabid Cagar Budaya Sri Suryani menjelaskan bahwa sementara ini pihaknya terus memberikan peningkatan fasilitas yang ada di Museum ini guna menarik perhatian pengunjung.
Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Pedagang Susu ke Siswa SDN 113 Palembang Berakhir Kekeluargaan |
![]() |
---|
Meski Demo Ditunda, Ratusan Personel Polisi di Palembang Tetap Berjaga di DPRD Sumsel |
![]() |
---|
Masyarakat Palembang Gencar Dukung H Halim, Ajukan Tahanan Rumah ke Kejati Sumsel |
![]() |
---|
Spesifikasi dan Harga Laptop AI Asus 2025, Kini Resmi Hadir di Palembang |
![]() |
---|
TERSINGGUNG Anggota DPRD Sumsel Minta Walikota Ganti Camat IB 1 Palembang, Ini Klarifikasi Alexander |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.