Berita Sriwijaya FC

Pentolan Suporter Sriwijaya FC 'Geruduk' Coach Yoyo, Tuntut Maksimal Putaran Kedua

Pentolan tiga kelompok suporter Sriwijaya FC menggeruduk pelatih kepala Muhammad Yusup Prasetyo di Mess SFC Hotel Majestic Jl Sumpah Pemuda Palembang

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
MO SRIWIJAYA FC
Pelatih kepala Sriwjaya FC Muhammad Yusup Prasetyo (berdiri kiri) memaparkan di hadapan pentolan suporter tentang apa yang sudah dilakukan tim. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pentolan tiga kelompok suporter Sriwijaya FC menggeruduk pelatih kepala Muhammad Yusup Prasetyo di Mess SFC Hotel Majestic Jl Sumpah Pemuda Palembang, Rabu (1/11/2023) malam.

Ketiga pentolan tiga kelompok suporter Sriwijaya FC antara lain Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah, Ketua Hariannya M Marwan, Ketua Umum Sriwijaya Mania, Eddy Ismail dan Ketua Hariannya Muhammad Fanca Syahputra Acik, Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi.

"Kami meminta coach Yoyo bisa membawa Sriwijaya FC untuk lebih maksimal di putaran kedua," ungkap Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Kecewa Sriwijaya FC Belum Rekrut Pemain Gacor, Suporter: Bagaimana Mau Jor-joran Kalau Buntu

Yayan mengatakan mereka menyambut baik undangan Coach Yoyo untuk berdiskusi sekalian mengevaluasi pemain saat ini dan strategi Sriwjaya FC ke depan.

"Kami minta supaya menyapu bersih kemenangan di kandang, dan menang atau seri di kandang lawan minumal satu pertandingan untuk lolos  di 12 besar," kata Yayan. 

Coach Yoyo dan Gelandang serang asal negara Haiti Kervens Belfort memberikan klarifikasi saat dihadang para suporter usai laga Sriwijaya FC vs Semen Padang FC berkesudahan 1-1 laga grup 1 Liga 2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (1/10/2023) sore. 
Coach Yoyo dan Gelandang serang asal negara Haiti Kervens Belfort memberikan klarifikasi saat dihadang para suporter usai laga Sriwijaya FC vs Semen Padang FC berkesudahan 1-1 laga grup 1 Liga 2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (1/10/2023) sore.  (Sripoku.com/Syahrul Hidayat)

Yayan mengatakan mereka juga mengingatkan bahwa Sriwijaya FC adalah klub yang memiliki aura petarung dan juara, bukan klub kaleng kaleng, siapapun yang berkarir di tim berjuluk Laskar Wong Kito baik pelatih maupun pemain biasanya akan menjadi pemain yang profesional dan diperhitungkan di nasional.

 "Kami juga mengingatkan bahwa ada puluhan ribu masyarakat Sumsel menaruh harapan besar supaya Sfc bisa lolos liga satu. Dan saat ini harapan itu ada di pundak coach yoyo dan para pemain SFC,' tegasnya.

Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi juga menghargai undangan diskusi dengan Coach Yoyo sehingga bisa mendengarkan langsung permasalahan dan penjelasan yang selama ini menjadi pertanyaan fans. Jika selama ini dari infonya Coach Yoyo ini ada kelemahan.

"Tetapi setelah kita berdiskusi mendengarkan dari dua sisi, kita harus jujur juga kalau Sriwiajaya FC di putaran pertama Liga 2 2023/2024 ini masuk dalam kategori klub terproduktif dalam mencetak gol. Di samping memang kelemahan kita juga banyak kebobolan gol. Kalau bicara fakta away juga kita tidak menjadi bulan-bulanan di kandang lawan," kata Qusoi.

 Seperti kebanyakan fans Sriwijaya FC dan penonton lainnya yang menyaksikan performa punggawa Sriwijaya FC sentilan-sentilan para suporter kerap menjadi cambuk skuad tim Elang Andalas untuk bekerja lebih keras lagi. 

"Gantilah pelatih Sriwijaya FC itu mengeluarkan strategi bertahan. Sekarang ini sepakbola modern, mainnya menyerang. Bukannya kelas Tarkam menang sedikit langsung mau bertahan," salah satu celetukan Ketua Umum Sriwijaya Mania, Eddy Ismail. 

Pengusaha otomotif ini juga menyoroti lemahnya fisik punggawa Elang Andalas sehingga dinilai sering kedodoran dalam bersaing pada setiap laga. 


"Lagian fisiknya jauh nian. Fisik pemain kita itu kurang seperti bukan pemain profesional. Pas tengah main sudah megang pinggang, mau ngejar bola sudah berat hampir seluruh pemain staminanya kurang.harusnya bisa terjaga stabil, sehingga tidak terlihat kedodoran, kecapekan.

Apalagi perpanjangan waktu,tambah susah.Makanya fisik pemain harus digenjot. Contoh zaman dulu Keith Kayamba itu bisa sepuluh kali keliling stadion Jakabaring," kata Eddy Ismail.

Ia juga yang mempertanyakan apakah Sriwijaya FC ini akan berbenah dengan menambah amunisi baru mengingat persaingan antar klub di grup 1 masih sama-sama berambisi untuk bisa finish di peringkat tiga besar agar lolos melaju ke babak 12 besar.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved