Berita Sriwijaya FC

Kecewa Sriwijaya FC Belum Rekrut Pemain Gacor, Suporter: Bagaimana Mau Jor-joran Kalau Buntu

Belum jor-jorannya Sriwijaya FC merekrut pemain anyar jelang putaran kedua Liga 2 2023/2024 ini mendatang ditanggapi pesimis oleh suporter

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Ketum Singa Mania Yayan Hariansyah yang diwakilli Ketua Harian Muhammad Marwan, Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH bersama Calon Presiden Klub Sriwijaya FC Helmy Yahya, Ketum Sriwijaya Mania Eddy Ismail di Cafe Jl Jenderal Sudirman depan SMAN 3 Palembang, Kamis (26/10/2023) malam. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Belum jor-jorannya eksyen Sriwijaya FC dalam perekrutan pemain anyar gacor jelang putaran kedua Liga 2 2023/2024 ini mendatang mendapat tanggapan pesimis tiga kelompok suporter untuk bersaing mewujudkan target lolos Liga 1. 

Ketiga pentolan kelompok suporter Sriwijaya FC itu Ketum Singa Mania Yayan Hardiansyah, Ketum Sriwijaya Mania Eddy Ismail dan Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi menyebut beragam persoalan yang didera Laskar Wong KIto menjadi faktor itu.

"Buntu intinyo SFC nie," kata Eddy Ismail, Rabu (1/11/2023).

Coach Yoyo berikan klarifikasi saat dihadang para suporter usai laga Sriwijaya FC vs Semen Padang FC berkesudahan 1-1 laga grup 1 Liga 2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (1/10/2023) sore.
Coach Yoyo berikan klarifikasi saat dihadang para suporter usai laga Sriwijaya FC vs Semen Padang FC berkesudahan 1-1 laga grup 1 Liga 2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (1/10/2023) sore. (Sripoku.com/Abdul Hafiz)

Baca juga: Sriwijaya FC Serahkan Memori Banding, PSSI Belum Berlakukan Sanksi Pengurangan 3 Poin

Ketum Singa Mania Yayan Hariansyah mengatakan sepertinya persoalan Sriwjaya FC saat ini bukan hanya pada tataran teknis, tetapi juga pada tataran psikologis. Secara psikologis tim Elang Andalas sulit untuk bangkit, carut marutnya persoalan manajemen.

"Masalah utang yang tembus Rp 35M, keberadaan President Sriwijaya FC yang tidak jelas apalagi terkena masalah hukum, pelatih yang tidak visioner, strategi permainan SFC yang kurang jelas arahnya,

pemain yang kurang maksimal, sampai pada persoalan kurang dukungan dari para elit di Sumsel. Kami hanya bisa mensupport dengan gaya kami. Suporter Pemain ke 12," beber Yayan.

Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi mendorong agar PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku perusahaan yang menaungi klub Sriwijaya FC untuk segera menggelar RUPS dan menetapkan Helmy Yahya sebagai Presiden klub menggantikan H Hendri Zainuddin. 

"Masalah perekrutan pemain Sriwijaya FC itu bagaimana mau merekrut pemain baru kalau Sriwijaya FC ini buntu. Sedangkan kami tahu dana di Sriwijaya FC ini berapa sekarang. Kan sudah berulang kali kami sebutkan cepatlah RUPS, cepatlah merekrut Presiden Klub yang baru," kata Qusoi.

Qusoi berharap dengan Presiden klub yang baru nantinya bisa mendapatkan sponsorship-sponsorship baru. Ia menganggap kegagalan manajemen atau PT SOM ini tidak menggandeng sponsor raksasa.

"Bank Sumsel Babel saja lagi tidak mensponsori SFC di tahun ini. Kan lucu. Yang selama ini menjadi sponsor tradisional bertahun-tahun, sekarang tiba-tiba tidak nyumbang. Ini ada apa?," ujarnya. 

Makanya kata Qusoi, mereka agak pesimis kalau Sriwijaya FC akan merekrut pemain baru yang moncer. Contohnya saja mau merekrut gelandang Persita asal Argentina banderolnya besar. Sementara keuangan SFC susah. 

Informasinya pemain Sriwijaya FC saat ini juga diincar klub-klub lain. Intinya berkaca dirinya bagaimana keuangan SFC yang masih carut marut. 

Baca juga: Sriwijaya FC Putuskan Rekrut Dua Pemain Anyar, Siapakah Dia?


Berulang kali Qusoi berteriak agar benahi dulu induknya, Presiden klub. Sudah jelas Hendri Zainuddin mundur. Justru lantaran SFC banyak utang inilah, diharapkan Helmy Yahya bisa membenahi itu. Susah mau maju kalau sedikit-sedikit bicara utang. Semua klub ini banyak utang semua. Tapi dibenahi satu per satu. 

"Kami tiga suporter kompak sudah mengusulkan Helmy Yahya. Tapi molor terus, alasan alibi segala macamlah. Kita nunggak utanglah dengan PT Digi Sport Asia. Kalau begitu sebutkan saja semua utang dari zaman Syahrial Oesman," pungkasnya. 

Sementara Direktur Teknik Sriwijaya FC Indrayadi membantah faktor mahalnya sallary Mateo Daniel Busto yang kabarnya senilai USD 5.000 per bulan menjadi faktor batalnya perekrutan Mateo Daniel Bustos. 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved