Pilpres 2024

Sentilan TPN Ganjar-Mahfud ke Jokowi soal Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Pagi Tempe, Sore Tahu

Anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yusuf Lakaseng, menyindir Jokowi yang menyampaikan hal yang berbeda dari realita.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Odi Aria
Tangkapan Layar Kompas TV dan Tribunnews.com
Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) (kanan). 

SRIPOKU.COM - Pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) soal pencalonan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 kini diungkit.

Anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yusuf Lakaseng, menyentil Jokowi yang menyampaikan hal yang berbeda dari realita.

Sebagai informasi, Jokowi sempat menampik saat ditanya isu Gibran akan maju sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Baca juga: Tanpa Sebut Nama Gibran, Masinton PDIP Ajukan Hak Angket pada MK dalam Interupsi Rapat Paripurna DPR

Kala itu, Jokowi menyebut Gibran masih berusia 35 tahun dan baru menjadi Wali Kota Solo selama dua tahun.

Namun Gibran langsung dideklarasikan sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Ini buntut Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres menjadi 35 tahun.

Terkait itu, Yusuf menduga adanya kecurangan di MK untuk memuluskan jalan Gibran di Pilpres 2024.

"Kalau mau curang kan banyak cara, apalagi tangan kekuasaan bukan hanya tangan terlihat, ada operasi yang tidak perlu dia tampakkan karena akan mengundang reaksi publik," ucap Yusuf, dikutip dari Kompas TV, Selasa (1/11/2023).

"Karena presiden kita akhir-akhir ini, seperti kata Pak Prabowo, pagi tempe sore tahu," imbuhnya.

Sebagai pendukung Jokowi 2 periode, Yusuf mengaku kecewa dengan sikap yang ditunjukkan sang presiden.

Yusuf bahkan secara terang-terangan menyebut Jokowi telah gagal sebagai seorang negarawan.

"Sebelumnya bilang Mas Gibran tidak logis dicalonkan, tapi kemudian setelah itu dicalonkan, orangtua hanya merestui," ujarnya.

"Saya sebagai pemilih Jokowi 2 periode, tentu kita menempatkan Jokowi sebagai negarawan," akunya.

"Tapi setelah peristiwa MK itu saya tidak bisa membohongi diri, menurut saya Jokowi gagal sebagai negarawan," imbuh Yusuf.

Lebih lanjut, Yusuf menyebut Jokowi kini hanya ingin melengserkan kekuasaan kepada anak-anaknya meski dengan menerabas hukum yang berlaku.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved