Harga Cabai

Harga Cabai di Pagar Alam Terus Naik, Kini Tembus Rp 40 Ribu Perkilogram

Petani Cabe di Kota Pagar Alam saat ini kembali bisa tersenyum, pasalnya harga jual cabe ditingkat petani kembali mengalami kenaikan tembus Rp 40 ribu

|
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/WAWAN SEPTIAWAN
Salah satu pedagang cabai di Pasar Tradisional Terminal Nendagung Kota Pagar Alam. 

SRIPOKU.COM, PAGAR ALAM - Petani cabai di Kota Pagar Alam saat ini kembali bisa tersenyum, pasalnya saat ini harga cabe ditingkat petani kembali mengalami kenaikan cukup signifikan.


Jika sebelumnya harga cabai ditingkat petani hanya berkisar diharga Rp27.000 sampe Rp29.000 perkilogram. Namun saat ini mengalami kenaikan menjadi Rp37.000 sampai Rp40.000 perkilogram tergantung jenis dan kualitas cabenya.


Naiknya harga cabai ini diduga disebabkan tidak banyaknya petani di Pagar Alam yang menanam Cabe, hal ini dipengaruhi musim kemarau yang membuat petani kesulitan mendapatkan air.


Andi (40) salah satu petani cabai dikawasan Dempo Selatan Kota Pagar Alam mengatakan, jika sejak beberapa hari ini harga cabai ditingkat petani mengalami kenaikan.


"Naik harga cabai sekarang dek, kemarin saya jual Rp40 ribu perkilonya. Padahal sebelumnya harganya hanya berkisar Rp27 ribu sampai Rp29 ribu perkilogramnya," katanya.


Dijelaskan Andi, kenaikan harga cabai ini sudah terjadi sejak awal kemarau lalu, dimana dari Rp27.000 perkilogram sempat naik diangka Rp31.000 perkilogram. Namun saat ini naiknya cukup signifikan yaitu Rp40.000 perkilogram.


"Saya dapat kabar hari ini kembali naik menjadi Rp 60 ribu tapi saya belum tahu pasti itu baru kabar yang saya dapat dari petani lain," jelasnya.


Sementara itu Darmansyah salah satu agen cabai Pagar Alam mengatakan, jika memang harga cabe saat ini terus mengalami kenaikan.

Jika sebelumnya hanya Rp27.000 saat ini ada yang berharga Rp33.000 perkilogram dan ada yang lebih dari itu.

"Naik harganya namun tetap melihat kualitas dan jenis cabainya dek. Selian itu juga tergantung lokasi lahannya dek, jika jauh dari pasar maka harganya akan berbeda karena dipotong aongkos," ungkapnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved