Selebgram Yoan Sandradyta Kritik Kebijakan Ratu Dewa soal Belajar Daring dari Rumah Imbas Kabut Asap

SRIPOKU.COM - Selain mendukung ulah oknum yang membakar lahan, selebgram Palembang, Yoan Sandradyta ikut mengkritik kebijakan Ratu Dewa soal belajar dari rumah.

Tidak terima dengan kebijakan belajar dari rumah, Yoan Sandradyta mengunggah kalimat menohok lewat akun sosmednya.

Sebelumnya Pj Walikota Palembang, Ratu Dewa mengatakan, keputusan belajar mengajar melalui daring diambil melalui rapat tadi pagi, mengingat udara di Palembang dalam kondisi semakin tidak sehat.

Kabut asap yang tidak kunjung mereda ulah kebakaran lahan membuat Ratu Dewa membuat kebijakan untuk belajar daring dari rumah.

"Hasil rapat pagi tadi diputuskan proses belajar mengajar melalui daring," kata dia.

Keputusan ini diambil untuk mencegah dampak buruk dari kabur asap dan kekeringan akibat musim kemarau terhadap kesehatan.

Baca juga: Viral Selebgram Palembang Yoan Sandradyta Dukung Bakar Lahan tak Peduli Kabut Asap, Netizen Geram!

"Menggunakan masker saat beraktifitas di luar ruangan untuk mengurangi paparan partikel kabut asap," kata dia.

Kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah kota Palembang ini rupanya dikritik oleh selebgram Palembang Yoan Sandradyta.

Menurutnya, tidak ada beda di sekolah maupun di rumah, sama-sama menghirup asap.

Hal itulah yang membuat Yoan Sandradyta tidak terima dengan keputusan belajar daring dari rumah.

"Apa bedanya pak di sekolah dengan di rumah?

Sama-sama menghirup asap,"ujarnya

Baca juga: Viral Selebgram Palembang Yoan Sandradyta Dukung Bakar Lahan tak Peduli Kabut Asap, Netizen Geram!

Lebih lanjut, Yoan Sandradyta juga mengunggah obrolan bersama salah satu orangtua yang turut merasakan dampak dari kebijakan belajar dari rumah.

Apalagi jika status kedua orangtuanya bekerja.

Menurutnya intruksi untuk belajar dari Ratu Dewa soal belajar daring dari rumah membuat banyak orangtua yang bekerja kerepotan.

"Nah ini maksud aku tuh men daring? untuk ortu yang begawe galo? cakmano anaknyo? yo idak sekolah daring katek yang ngajari.

Kalo aku dak jadi masalah men daring uong aku di rumah nih lah.

Jualan seblak instan pun dari rumah idak metu-metu lagi, men aku si lebih hemat idak nak nganter jemput sekolah, cuma agak ribet be ngajari Abdullah.

Taulah akunih cerewet pemarah sisip dikit kebo cebet men dak pacak,"jelas Yoan Sandradyta.

Yoan Sandradyta Pembakaran Lahan

Yoan Sandradyta mendukung oknum yang memiliki ratusan lahan untuk membakarnya ketimbang mengupah orang.

Menurutnya membakar lahan jadi pilihan yang mudah ketimbang harus mengupah orang untuk membersihkan lahan karena membutuhkan waktu yang cukup lama.

Setelah lahan dibakar, oknum tersebut tinggal menyuruh pemadam kebaran untuk meredamkan api.

Dukung kelakuan oknum yang bikin masyarakat Sumsel sengsara karena kabut asap, pernyataan Yoan Sandradyta ini bikin netizen geram.

"Logika bae misalnya yo ye, kamu punyo lahan 100 hektar, nah kamu bae, atau aku be e dak galaklah aku nyuruh wong nebangnyo, mending aku bakar bae, sekali lewat sudah. Gek bayar bae mobil damkar, supayo api tuh reda yang pentingkan abis,'ujar Yoan Sandradyta.

Lebih lanjut, Yoan Sandradyta bak menyepelekan kabut asap yang bikin aktivitas warga Sumsel jadi terganggu.

Yoan Sandradyta menyebut kabut asap ini pasti akan berlalu setelah beberapa hari.

"Sebenernyo ini nih balek-balek ke egoisan kito sih sebenernyo dan mungkin kalau misalnyo aku jugo yang punyo lahan, yo pasti aku juga mikir cakitu. Cuma waya-waya berapo hari, palingan ilang cak itunah,"tambahnya.

Apalagi kejadian kabut asap di Sumsel ini bukan pertama kalinya.

Jadi Yoan Sandradyta meminta netizen untuk bersabar dan menikmati apa yang sudah sering terjadi di wilayah Sumsel ini.

"Maksud aku tuh yosudah kan la biaso, eh setiap tahun cak ini nih yosudahlah mungkin lagi fasenyo cakini, yo terimo bae, yo nikmati bae, jalani bae,"ujar Yoan Sandradyta.