Kabut Asap di Palembang Makin Parah
Kabut Asap di Palembang Kiriman OKI dan OI, Polda Sumsel akan Periksa Perusahaan Penyebab Karhutla
Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIk bersama jajarannya kembali memantau lokasi kebakaran lewat udara.
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIk bersama jajarannya kembali memantau lokasi kebakaran lewat udara.
Terbang dari Palembang, Kapolda Sumsel memantau lokasi kebakaran di wilayah Kecamatan Tulung Selapan di Kabupaten OKI (Ogan Komering Ilir).
Kemudian putar arah menuju Perambahan Baru di Kabupaten Banyuasin melewati Tanjung Raja yang masuk wilayah Kabupaten Ogan Ilir (OI).
"Pantauan udara, banyak asap yang mengarah ke Utara, ke Kota Palembang," kata Irjen Pol A Rachmad Wibowo saat ditemui di Tanjung Senai, Indralaya, Sabtu (30/9/2023).
Dikatakan orang nomor satu di Polda Sumsel, risiko kabut asap berdampak pada kesehatan.
Kemudian pada sektor transportasi, penerbangan dan pelayaran juga terganggu karena jarak pandang terbatas.
"Tadi Pak Danrem (044/Gapo, Brigjen TNI Naudi Nurdika) sudah menghubungi Danlanud. Memang ada kepekatan asap, namun pesawat terbang masih bisa take off dan landing," terang Irjen Pol A Rachmad Wibowo.
Saat lawatan ke Indralaya, mantan Kapolda Jambi ini juga menyimak aspirasi dari BPBD, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Brimob Polda Sumatera Selatan mengenai kendala dalam memadamkan kebakaran.
Salah satu hal yang menjadi keluhan personel di lapangan yakni keterbatasan alat pemadaman kebakaran.
Dengan peningkatan status kebakaran menjadi tanggap darurat, Kapolda Sumsel menyebut hal ini menjadi perhatian Pemkab OKI dan Ogan Ilir.
Mengingat kedua daerah tersebut menyumbang asap ke Palembang, maka perlu menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk memenuhi kebutuhan peralatan penanggulangan Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan).
Dengan anggaran BTT tersebut, Kapolda Sumsel berharap bisa digunakan untuk melaksanakan kegiatan preemtif, preventif dan pemadaman api.
"Preemtifnya, imbauan di mana kami sudah mengeluarkan buku sebagai acuan yang bisa dibacakan oleh tokoh agama saat salat Jumat. Disampaikan tentang kewajiban setiap umat manusia untuk melindungi lingkungan hidup," ujar Irjen Pol A Rachmad Wibowo.
Sementara upaya preventif yakni Tim Satgas Karhutla melakukan patroli dan penyekatan sehingga masyarakat tidak masuk ke lahan yang berpotensi dijadikan ladang dengan cara dibakar.
Selain oleh masyarakat secara individu, Kapolda Sumsel menyebut kebakaran lahan juga karena ulah perusahaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.