Berita Viral

Ustaz Abdul Somad Bantah Warga Rempang Pendatang, Unggah Manuskrip Belanda Abad-19 Jadi Bukti

Bahkan UAS mengunggah manuskrip lama yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda yang menggambarkan kondisi Pulau Rempang pada 1849.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
Kolase Sripoku.com
Foto Ustaz Abdul Somad (UAS) di unggahan akun pribadinya, yang mengungkap sejarah Rempang Batam sebelum kacau. 

SRIPOKU.COM - Ustaz Abdul Somad terus bersuara memperjuangkan nasib warga Pulau Rempang dan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Terbaru, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan penduduk Pulau Rempang adalah orang asli yang sudah menetap sejak lama.

Bahkan UAS mengunggah manuskrip lama yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda yang menggambarkan kondisi Pulau Rempang pada 1849.

UAS mengunggah manuskrip kuno itu melalui akun Instagram-nya, Kamis (21/9/2023) petang.

"Manuskrip lama yang tersimpan di Perpustakaan Leiden Belanda dari tahun 1642," tulis UAS.

"Pulau Rempang sudah tercatat berpenduduk Bangsa Melayu, Mereka bukti sejarah yang kokoh di Pulau Rempang," jelasnya.

Setelah ditelusuri ini, manuskrip lama ini adalah artikel yang ditulis LA Peuze dalam Jurnal Bahasa, Tanah,dan Etnologi Hindia-Belanda (Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië) Volume 8, Edisi 1 (1862).

Jurnal itu sendiri diterbitkan oleh Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Lembaga Ilmu Bahasa, Negara, dan Antropologi Kerajaan Belanda - KITLV) yang terbit sejak 1853 hingga sekarang.

Artikel jurnal itu menggambarkan kondisi Pulau Rempang pada 1849.

Bahkan artikel jurnal itu menyatakan warga setempat sudah menghuni Pulau Rempang sejak 1642.

Dalam Memorandum Gubernur pertama Malaka, Johan van Twist, setelah menyerahkan pemerintahan kepada Jeremias van Vlicth pada tahun 1642, Newbold menemukan sejumlah tentang warga asli Pulau Rempang.

Warga Pulau Rempang disebutkan sebagai suku asli di sana.

Mereka digambarkan tinggal di sekitar sungai dan pegunungan di daerah Nanning dan Moar (kini masing-masing berada di Naning, Perak, Malaysia dan Muar, Johor, Malaysia) yang hidup dengan berkebun dan beternak hewan.

Ini dikatakan sang penulis jurnal dengan mengutip jurnal Account of Malacce dalam Jurnal Kepulauan Hindia terbitan 1849 oleh Thomas John Newbold.

Postingan Ustaz Abdul Somad pun didukung masyarakat.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved