Bayi di OI Meninggal Usai Disuntik

Update Bayi di Ogan Ilir Meninggal Usai Diambil Sampel Darah, Keluarga Kini Terima SP2HP dari Polisi

Melalui kuasa hukum Dirwansyah, keluarga bayi bernama Muhammad Agustus yang meninggal pada 20 Agustus lalu itu menerima SP2HP.

Editor: pairat
Tribunsumsel.com/Agung Dwipayana
Keluarga bayi di Ogan Ilir yang meninggal dunia, menunjukkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) dari polisi dengan didampingi kuasa hukum, Sabtu (16/9/2023). 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Keluarga bayi di Ogan Ilir yang meninggal usai diambil sampel darah, mengonfirmasi telah menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) dari polisi.

Melalui kuasa hukum Dirwansyah, keluarga bayi bernama Muhammad Agustus yang meninggal pada 20 Agustus lalu itu menerima SP2HP pada Jumat (15/9/2023) lalu.

Dirwansyah berharap proses hukum dapat berjalan secepatnya dan penahanan terhadap terlapor sesegera mungkin dilaksanakan aparat kepolisian.

"Kami mohon kepada Bapak Kapolres Ogan Ilir untuk segera menahan terlapor, bidan Y itu," kata Dirwansyah kepada wartawan, Sabtu (16/9/2023).

Dia juga mengapresiasi aparat Polres Ogan Ilir yang telah menyampaikan progres penyelidikan perkara dugaan malpraktik ini.

Asiah orangtua bayi di Ogan Ilir membawa kasus meninggalnya anaknya usai disuntik bidan desa ke Polres Ogan Ilir, Rabu (30/8/2023)
Asiah orangtua bayi di Ogan Ilir membawa kasus meninggalnya anaknya usai disuntik bidan desa ke Polres Ogan Ilir, Rabu (30/8/2023) (Kolase Sripoku.com / Agung/Kompas.com)

"Terima kasih atas respon cepatnya. Semoga proses hukum ini bisa berjalan dengan baik, transparan dan akuntabel serta klien kami mendapat keadilan," ucap Dirwansyah.

Sementara Asiah, ibu bayi meninggal tersebut menginginkan agar perkara ini ditindaklanjuti hingga tuntas.

"Ingin keluarga saya dapat keadilan dan bidan Y itu ditahan", kata Asiah.

Diungkapkan wanita 28 tahun ini, bayinya itu meninggal dunia setelah diambil sampel darah oleh seorang bidan desa pada 19 Agustus lalu.

"Waktu itu saya lahiran anak keempat dengan dibantu bidan tradisional, itu tanggal 17 Agustus. Setelah lahir normal, alhamdulillah anak saya sehat," ungkap Asiah.

Dua hari setelah melahirkan, Asiah mengaku didatangi seorang bidan desa yang berinisiatif ingin membantu kesehatan almarhum putranya itu.

"Dia (bidan) bilang mau ambil sampel. Tapi waktu itu tidak dijelaskan mau ambil sampel apa," tuturnya.

Asiah dan keluarganya pun tak curiga saat bidan menginjeksikan jarum suntik ke tumit kaki bayinya itu.

"Dua kali disuntik. Yang pertama tidak kena," kata Asiah.

Setelah suntikan tersebut, bayi Muhammad Agustus tidak mengalami gejala apapun dan kondisi kesehatannya normal seperti biasa.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved