Tak Mau Susahkan Orangtua Pelajar ini Cari Barang Bekas Biar Dapat Uang, Pulang Sekolah Buat Animasi

Ibunya berprofesi sebagai tukang kebun, serta menjual makanan jika ada pesanan, dan ayah sambungnya bekerja sebagai buruh bangunan.

KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Soleh Eko Wibowo mengais sampah setelah pulang sekolah SMK Teruno Jaya I Gunungkidul. 

Soleh merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

"Adik kebetulan sedang panas dan batuk sejak beberapa hari," kata dia.

Soleh menempuh perjalanan sekitar 15 km menuju rumahnya.

Dari pengamatan Kompas.com, dia sempat berhenti untuk mengambil gelas minuman ringan dan dimasukkan ke wadah plastik.

Saat menanjak, Soleh mengayuh sepedanya sambil berdiri agar lebih ringan.

Sejumlah ibu-ibu yang sedang duduk di pinggir jalan sempat menyapa Soleh, saat dia mengayuh sepedanya menuju ke rumahnya di Padukuhan Jeruklegi, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar.

Awal sekolah, dia lakoni dengan berjalan kaki, sejak dua tahun diberi sepeda oleh guru, dan warga.

"Tidak malu, nanti barang bekas ini dikumpulkan di rumah, lalu setelah banyak dijual."

"Biasanya dapat antara Rp15.000 sampai Rp 25.000 kadang lebih kadang kurang," ujar dia.

Tak hanya sepulang sekolah, siswa kelas XII Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran ini menghabiskan waktu libur untuk memulung sampah.

Bahkan sampai ke wilayah Kapanewon Ngawen.

Meski tidak banyak hasil yang didapatkan, hal ini cukup membantu untuk biaya jajan dan kebutuhan sekolah.

Tumbuh dalam keluarga dengan keterbatasan ekonomi tak membuatnya menyerah.

Ibunya berprofesi sebagai tukang kebun, serta menjual makanan jika ada pesanan, dan ayah sambungnya bekerja sebagai buruh bangunan.

"Ya untuk jajan dan beli kuota," kata Soleh.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved