Istri Dibunuh Suami Depan Balita Ngaku Siap Mati, Peran Mertua Juga Sadis, Hasil Autopsi Kuak Fakta

Kala itu Mega berambisi untuk bercerai dari Nando.

"Doain aku dipermudah jadi jendes ya gais wkwk mudah-mudahan kali ini ga jilat ludah sendiri lagi wkwk. Jangan takut nikah, emang ini lagi apes aja di aku wkwk. Gak cari benar atau salah. Yang jelas KDR tetap aja gak pernah dibenarkan," ungkap Mega.

Kini, keinginan Mega untuk berpisah dari Nando benar-benar jadi kenyataan.

Namun ibu kandung Mega, Linda tak menyangka anak kesayangannya itu juga berpisah darinya.

Terkait rumah tangga sang putri, Linda menyebut hubungan Mega dan Nando awet meski sering cekcok.

Hal itu juga yang membuat Linda tak habis pikir.

"Sebenarnya mereka itu bahagia, cuma kalau kata orang sunda itu awet rajeg, rumah tangga terus tapi berantem terus," ucap Linda.

Perihal sikap kasar yang dilakukan Nando pada Mega, Linda mengaku sudah tahu.

"Kalau dia udah dianiaya, udah KDRT udah parah, dia (Mega) baru ngadu," akui Linda.

Hasil Autopsi

Hasil autopsi istri dibunuh suami terungkap, sebab M meninggal dunia murni karena kekhilafan suaminya.

Kapolsek AKP Rusnawati mengatakan, berdasarkan hasil autopsi sementara yang dikeluarkan kedokteran forensik RS Polri Kramat Jati menunjukkan bahwa kematian korban diakibatkan oleh senjata tajam.

"Sebab mati pada orang ini kekerasan tajam pada leher yang memotong batang tenggorok," katanya kepada wartawan, Senin (11/9).

Selain itu, ia menjelaskan bahwa pembunuhan dengan menggunakan pisau itu telah memotong juga pembuluh nadi leher di bagian sisi kiri sang istri pelaku.

"Sehingga terjadi pendarahan hebat dan terputusnya saluran pernapasan," pungkas Rusnawati.

Terhadap pelaku sendiri, polisi menerapkan pasal berlapis dengan Pasal 339 KUHP Subs Pasal 338 KUHP dan Pasal 5 Jo Pasal 44 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang pembunuhan.

"Dengan ancaman hukuman 20 (dua puluh) tahun penjara, maksimal hukuman seumur hidup," pungkas Rusnawati.