Feeder LRT Palembang Mogok Kerja

3 Bulan tak Gajian, Puluhan Feeder LRT Palembang Mogok Kerja, Ribuan Penumpang Terbengkalai

"Sejak Bulan Juni, Juli dan Agustus kita belum dibayar dan juga kontrak belum diperpanjang,"ungkap Direktur PT TGM Suhanto, Jumat (01/09/2023).

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Yandi Triansyah
handout
Sebanyak 58 Unit angkutan Feeder LRT Palembang mogok kerja setelah tiga bulan belum meneri gaji, Jumat (1/9/2023) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --  Sebanyak 58 Unit angkutan Feeder LRT Palembang terancam stop operasional melayani ribuan penumpang yang menggunakan transportasi kereta api ringan di Kota Palembang, Jumat (1/9/2023). 

Hal demikian, lantaran Feeder LRT Musi Emas yang dikelola PT Transportasi Global Mandiri (TGM) belum menerima jasa selama tiga bulan terakhir dan kontrak kerjasama berakhir sampai dengan 31 Agustus 2023 dari pihak Balai Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BKARSS).

"Sejak Bulan Juni, Juli dan Agustus kita belum dibayar dan juga kontrak belum diperpanjang,"ungkap Direktur PT TGM Suhanto, Jumat (01/09/2023).

Dijelaskan, Lima rute angkutan feeder LRT Musi Palembang yang stop operasional , yakni Koridor 3 (Asrama Haji - Talang Betutu), Koridor 4 (Stasiun Polrestabes - Perumahan OPI), Koridor 5 (Stasiun DJKA - Tegal Binangun), Koridor 6 (Stasiun RSUD-Sukawinatan), dan Koridor 7 (Bukit - Stadion Kamboja via Stasiun Sriwijaya).

Sejauh ini pihaknya meminta kejelasan atau MoU terlebih dahulu antara PT TGM dan Pihak Balai Kereta Api Ringan Sumatera Selatan agar tetap beroperasi kembali seperti biasanya.

"Ya kita ingin kejelasan dengan mereka, kalau hari ini ada jawaban kita langsung beroperasi kembali,"ujarnya

Menurut dia, Feeder LRT Musi Emas ini akan sangat berdampak ke masyarakat umum lantaran ribuan penumpang akan terlantar.

"Setiap hari penumpang kita 4 ribu lebih penumpang, anak sekolah maupun pekerja akan terhambat," ujarnya.

Hingga kini, pihak balai belum memberikan kepastian hukum ke PT TGM. Padahal, Pramudi sudah siap bekerja tapi tidak bisa beroperasi.

Ia berharap agar kedepannya tidak terjadi lagi hal seperti ini, pihaknya mendapatkan jawaban dari pihak balai agar Feeder beroperasi seperti biasa. 

"Kita berharap agar permasalahan seperti ini segera terselesaikan dengan baik,"harapnya 

Sementara, Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) menyampaikan permintaan maaf atas terhentinya lima koridor layanan Feeder Angkot Musi Emas.

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan Rode Paulus menjelaskan, bahwa saat ini sedang dalam proses revisi anggaran di pusat.

"Pertama kami sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sumatera Selatan yang merasakan dampak terhentinya layanan feeder pada hari ini," kata Rode, Jumat (1/9/2023).

Menurutnya, pihaknya saat ini terus melakukan diskusi dengan pihak TGM Selaku Operator Feeder dan di waktu yang sama juga terus mengerjakan proses revisi anggaran.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved