Dance Korea di UIN Palembang
Usai Tampilkan 5 Wanita Dance Korea, Perwakilan Fakultas Adab UIN Raden Fatah Palembang Bereaksi
Perwakilan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Negeri Islam (UIN) Raden Fatah Palembang akhirnya buka suara.
Penulis: pairatkhadafi | Editor: pairat
Pada momen kuliah perdana itu ada salah satu lembaga pendidikan di Korea bertamu ke UIN, karena UIN ada Fakultas Kebudayaan maka ditunjuklah ke Fakultas Adab dan Humaniora.
"Kita membincangkan tentang kebudayaan kita dan tentunya setidaknya kita juga boleh mengenal kebudayaan mereka secara umum," ungkapnya.
Menurutnya, karena konteks nya kebudayaan kebetulan ada kegiatan yang temanya membincangkan kebudayaan masuk di kuliah tamu. Mereka juga punya gelar PhD yang memang kajian nya seputar kebudayaan.
"Kebetulan pas kunjungan tersebut kita rangkaikan dengan kuliah umum tentang kebudayaan. Ada juga narsumnya sejarahwan dari Unsri, tetang kebudayaan Melayu konteks nya pada eksistensi bagi generasi muda," katanya.
Sedangkan mereka menyampaikan tentang kebudayaan perdagangan, arkeolog dan lain-lain secara umum.
Mereka membawa delegasi sebanyak 17 orang, termasuk ada mahasiswanya juga dan pencinta budaya yang ingin belajar di sini.
"Mereka juga hadirnya sudah siang, rangkaian kuliah umumnya sudah dilakukan sejak pagi," kata dia.
Lalu disepakati juga ada MoU antara UIN Raden Fatah Palembang dengan YEPIC Organization South Korea.
Karena mereka melihat masih ada waktu mereka izin untuk tampil.
"Sebelumnya kita juga menampilkan budaya kita seperti tari tanggai dan lain-lain. Lalu mereka izin untuk tampil dan ternyata itu yang diviralkan orang. Padahal mereka juga menampilkan tarian yang lainnyanya juga," katanya
Nah namanya tamu, dan belajar kan tidak membatasi itu karena itu budaya di lingkungan mereka dan mungkin memang budaya kita.
"Namun karena mereka tamu masak mau distop kan," kata dia.
Menurutnya, sepertinya yang memviralkan itu bukan mahasiswa UIN. Karena memang tidak bisa memfilter mahasiswa yang masuk ke acara tersebut.
"Dari segi pakaian tertutup, masih wajar karena mereka juga non muslim. Mereka yang tampil Mahasiswi dari Korea. Namun ini juga jadi sebuah pembelajaran bagi kita, karena ada pro dan kontra," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.