Kesaktian Panglima Guntur Pernah Tegur Bung Karno soal IKN di Kalimantan, Diungkap Panglima Pajaji

Saat itu, menurut Panglima Pajaji, IKN tak jadi dipindahkan, namun kemudian pecahlah Perang Sampit.

Editor: Hendra Kusuma

Sebab menurut Panglima Pajaji, Karena Panglima Guntur tahu apa yang akan terjadi, pertemuan mereka itu di Istana Negara. Bahkan Panglima Guntur datang tidak menggunakan transportasi.


"Panglima Guntur, datang bak Kilat ke Istana Negara secara cepat," ujarnya.


Dikatakan Panglima Pajaji, cerita rahasia dari leluhurnya ini ia ungkap, karena jika masih hidup, rekan sekangatan Bung Karno pasti tahu cerita ini.


"Jika orang seangkatan Bung Karno yang dulu jika masih hidup, mereka pasti tahu sejarahnya, kenapa dulu IKN dibatalkan," ujarnya.


Menurut Panglima Pajaji, jika dalam pertemuan ini Panglima Guntur memberitahu Bung Karno apa bahayanya jika memaksakan IKN di Kalimantan.


"Panglima ngasih tahu kepada pak Presiden Soekarno, untuk saat ini; "jangan kamu paksakan IKN di Kalimantan, karena ada beberapa hal yang akan terjadi terutama di beberapa tahun kemudian," jelasnya.


Saat itu, menurut Panglima Pajaji, IKN tak jadi dipindahkan, namun kemudian pecahlah Perang Sampit.

 

"Maka itu, Sekarang saya pribadi, meminta agar Pemerintah negara Ri untuk tidak memaksakan IKN di Kalimantan tepatnya di kalimantan Timur," ujarnya.


Sebab apapun alasannya dan apapun cerita, jika masih dilakukan, maka bahayakan akan terjadi.


"Kalian siap-siap, jika tak mau dengar pesan saya, akan kalian lihat sendiri, ingat baik-baik pesan saya," jelasnya.

 

Panglima Pajaji mengingatkan masyarakat Dayak untuk waspada, jika IKN masuk, sebab mereka bisa saja akan terpinggirkan.


"Ingat musuh kita ada di depan mata, ingat persatuan Dayak, untuk Dayak-Dayakku yang sudah tahu biarkan paksakan IKN, dan mereka tahu nanti, akibatnya," jelasnya.


Panglima Pajaji mengatakan, pernyataan ini bukan mengancam, tetapi lebih mengingatkan akan kondisi pembangunan IKN di masa mendatang.


Untuk diketahui Panglima Guntur merupakan salah satu Panglima Legendaris Panglima Suku Dayak yang sakti dan hidup zaman kerajaan, bahkan hingga kini.

 

Ia pun sekali lagi mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak memaksakan IKN jika dalam kondisi saat ini. Sebab banyak resiko yang akan diambil. Ia berharap hal ini menjadi pertimbangan.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved