Siswa SPN Polda Lampung Meninggal Tak Wajar, Tangis Keluarga Pecah, Baru 3 Minggu Pendidikan Bintara

Advent Pratama awalnya disebut meninggal karena kelelahan usai apel siang. Korban sempat dibawa rumah sakit, tapi akhirnya meninggal dunia.

Editor: Fadhila Rahma
Kolase Tribun Medan
Siswa Bintara asal Kabupaten Nias Selatan bernama Advent Pratama Telaumbanua tewas saat menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Lampung. 

SRIPOKU.COM - Siswa Bintara asal Kabupaten Nias Selatan tewas saat menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Lampung.

Kematian Siswa SPN Polda Lampung yang sedang menempuh pendidikan bintara, Advent Pratama Telaumbanua menjadi sorotan.

Advent Pratama awalnya disebut meninggal karena kelelahan usai apel siang. Korban sempat dibawa rumah sakit, tapi akhirnya meninggal dunia.

Pihak keluarga menilai, ada kejanggalan atas meninggalnya Advent.

Keluarga menduga, ada penganiayaan yang menyebabkan Advent meninggal dunia.

Pasalnya setelah dilakukan autopsi di RS Adam Malik Medan, ditemukan luka-luka tidak wajar di sekujur tubuh korban seperti luka sayatan di bagian jari tangan kanannya, bahkan sejumlah luka lebam di bagian tubuhnya.

Foto sejumlah luka di bagian tubuh Advent Pratama itu kini beredar di media sosial.

Foto-foto tersebut tersebar usai diposting oleh akun Facebook Mutiara J Waruwu, Sabtu (19/8/2023).

Dalam unggahan di Facebooknya itu, Mutiara menyebut siswa SPN Polda Lampung yang meninggal dunia itu adalah adiknya, yang baru 3 minggu masuk pendidikan Bintara Polri.

Mutiara meminta agar kasus kematian adiknya yang tidak wajar tersebut segera diusut tuntas.

"Bantu viralkan, Baru 3 minggu masuk pendidikan Bintara Polri di POLDA Lampung, adk saya meninggal tidak wajar

Dengan luka robek dan lebam di sekujur tubuh," tulis Mutiara J Waruwu.

"Patut diduga meninggal akibat kekerasan dan Mohon bantuan teman2 utk mem viralkan kejadian ini, ini sgt kejam tak berperilaku kemanusian,

Semoga terungkap dengan terang-benderang!," sambungnya.

Baca juga: Video: TNI Turun Tangan, Anak Tukang Parkir Curhat Ayah Dihajar Pria Bercelana Loreng

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengatakan bahwa Advent Pratama Telaumbanua meninggal setelah terjatuh saat apel siang.

Teman sekelas dan pengasuh yang menyaksikan insiden tersebut saat itu langsung memberikan pertolongan dan memanggil petugas medis.

Pada awalnya, Advent Pratama sadar kembali, namun kesehatannya semakin memburuk dan ia kembali pingsan, akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Penyebab kematiannya disebutkan akibat kelelahan.

Jenazah siswa bintara Sekolah Polisi Negara Polda Lampung, Advent Pratama Telaumbanua itu telah dibawa ke rumah duka di Desa Taluzusua, Kecamatan Siduari, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

Keluarga awalnya mendapat informasi bahwa Advent meninggal karena sakit, dan inilah alasannya keluarga menerima kenyataan tersebut tanpa melakukan autopsi pada jenazahnya.

Pada tanggal 16 Agustus 2023 lalu, jenazah dikirim ke Sumatera Utara.

Namun, pandangan keluarga berubah setelah melihat kondisi jenazah Advent.

Mereka menemukan luka-luka yang mencurigakan di dahi, dagu, dan bibir Advent, serta perut bagian atas yang terlihat membusung.

Karena itu, keluarga memutuskan untuk melakukan autopsi di Rumah Sakit Adam Malik, Medan.

Awalnya, mereka ditawarkan untuk melakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, tetapi keluarga menolak karena khawatir kurang netral.

Dugaan adanya tindak kekerasan diperkuat oleh informasi dari teman Advent yang mengindikasikan bahwa penyiksaan telah dilakukan oleh lebih dari satu orang.

Bahkan, oknum tersebut disebut telah melarang Advent makan.

Sekarang, jenazah korban telah dimakamkan oleh keluarga di kampung halamannya.

Selanjutnya, keluarga berencana untuk terbang ke Mapolda Lampung untuk secara resmi melaporkan dugaan tindakan kekerasan yang dialami oleh Advent Pratama Telaumbanua.

Atas hal ini keluarga berencana menempuh jalur hukum.

Tangis keluarga pun pecah saat jenazah Advent Pratama Telaumbanua tiba di rumah duka di Desa Taluzusua, Sidu Ori, Nias Selatan, Sumatera Utara.

Tak hanya keluarga kerabat dan tetangga ikut memadati rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya siswa SPN ini.

Jenazah Advent kemudian dimakamkan pihak keluarga. Almarhum merupakan siswa baru bintara yang masih menjalani pendidikan di SPN Polda Lampung.

Kapolda Bentuk Tim Khusus


TRIBUNLAMPUNG/KOLASE TRIBUNJAMBI.COM
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika membentuk tim khusus untuk mendalami kasus meninggalnya siswa SPN Polda Lampung Advent Pratama Telaumbanua
TRIBUNLAMPUNG/KOLASE TRIBUNJAMBI.COM Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika membentuk tim khusus untuk mendalami kasus meninggalnya siswa SPN Polda Lampung Advent Pratama Telaumbanua ()

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memutuskan untuk membentuk tim khusus menyelidiki kematian Advent.

Kapolda menunjuk Brigjen Pol Umar Effendi, yang merupakan Wakapolda Lampung.

Tak hanya itu, ada beberapa pejabat tinggi Polda Lampung yang masuk tim khusus tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Lampung Kombes Pol Umi Fadilah Astutik, dalam keterangan tertulis yang dikutip Tribun dari Kompas.com, mengatakan tim yang dibentuk Kapolda ini akan melakukan penyelidikan mendalam.

"Tim ini akan bertugas untuk melakukan penyelidikan secara mendalam. Kegiatan ini akan dilakukan secara transparan. Apapun hasilnya akan disampaikan ke publik," kata Kombes Pol Umi Fadilah Astutik, Senin (21/8/2023).

Advent meninggal dunia di IGD RS Bhayangkara Lampung, pada Selasa (15/8/2023) siang.

Polda Lampung awalnya menyebut siswa itu diduga kelelahan setelah apel siang.

Ayahanda Advent, Ifon, menyebut kematian anaknya itu tidak masuk akal, sebab tidak ada riwayat penyakit yang diderita sebelumnya.

"Nggak mungkin diterima (jadi polisi) kalau ada penyakit," kata Ifon, Kamis (17/8/2023) siang.

Dia menyebut keluarga menolak otopsi di RS Bhayangkara Polda Lampung.

Akhirnya keluarga besar meminta otopsi dilakukan di RSUP Adam Malik, Medan.

"Supaya jelas penyebabnya," kata Ifon.

Artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved