Panglima Pajaji Dapat Petunjuk Leluhur, Minta Presiden Jokowi Sumpah Adat

Bahwa akan ada pertumpahan darah di tanah Kalimantan dan IKN, jika pemerintah tidak waspada dan menyikapi dengan bijak.

Editor: Hendra Kusuma

 

Adapun yang ditakutkan Panglima Pajaji, jika IKN terus berlanjut, maka yang akan terpinggirkan masyarakat Dayak. Mereka akan tergusur dan tergerus, menjadi penonton di negeri sendiri.

 

"Maka sebelum dilanjutkan final, kami minta terangkan apa kisi perjanji, MOU terkait pemnbangunan IKN, Tolong mufakat lagi dengan sesepuh, tokoh Dayak dan para petau dan Panglima, apakah efek bagus untuk kita dan anak cucu, generasi, tolong dipertimbangkan," ujarnya.

 

Selain itu, dia mengimbau agar pemerinta dalam hal Presiden Jokowi untuk mengangkat sumpah. Sebab masyarakat Dayak kental dengan Sumpah. Jika bersedia mengangkat sumpah, ada orang-orang kami dayak diprioitaskan di bidang pekerkaan dan lainnya mungkin disetujui.


"Tetapi jika pemerintah tidak berjanji bersumpah, maka seperti kata roh para leluhur, barang itu akan terjadi," jelasnya.

 

Seperti diketahui, Panglima Pajaji merupakan pemimpinan Pasukan Pantak Padagi Borneo dan keturun dari dari Panglima baik dari garis ayahnya maupun ibunya.

 

Jadi darah yang mengalir ditubuhnya aalah darah panglima dan darahnya para pejuang.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved