Panglima Pajaji Dapat Petunjuk Leluhur, Minta Presiden Jokowi Sumpah Adat
Bahwa akan ada pertumpahan darah di tanah Kalimantan dan IKN, jika pemerintah tidak waspada dan menyikapi dengan bijak.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Panglima Pajaji mengungkap alasan paling utama mengapa dia tampil paling depan menentang pembangunan IKN, itu karena dia mendapatkan petunjuk dari roh leluhur dan tanda-tanda alam.
Bahwa akan ada pertumpahan darah di tanah Kalimantan dan IKN, jika pemerintah tidak waspada dan menyikapi dengan bijak.
"Ttu kata roh leluhur, tanda-tanda alam yang diperlihatkan oleh leluhur saya, seorang Panglima Dayak, bukan dari saya," jelas Panglima Pajaji seperti dilansir Sriwijaya Post dari Tribunenws, Sabtu (19/8/2023).
Menurut Panglima Pajaji, akan banyak dampak negatif disamping dampak positif dari pembangunan IKN yang akan dirasakan masyarakat adat Dayak di masa mendatang.
Hal ini akan menjadi pemicu, selain itu ada 400 lebih suku Dayak yang masing-masing dikepalai Panglima dan sejauh ini seperti dirinya ada yang menentang, ada yang diam dan mendukung.
Hal inilah yang perlu disikapi oleh pemerintah, juga khusus kepada Panglima Jilah. Sehingga pernyataannya menentang pembangunan IKN itu murni pribadi.
"Itu dari pernyataan dari pribadi sebagai Panglima, namun ada kata akan terjadi Pertumpahan Darah itu, bukan kehendak saya pribadi, tetapi dari leluhur, saya mewakili para leluhur," katanya.
"Mereka sudah menunukkan tanda-tanda alam," jelas Panglima Pajaji.
Sebab menurut Panglima Pajaji, apa yang disampaikan oleh Panglima Jilah juga tidak mewakili 400 suku Dayak dan para pengalimanya, sehingga sejauh ini belum satu suara soal IKN.
"Seperti saya contohnya, itu pribadi saya menolah IKN, tidak mewakili secara keseluruhan," jelasnya.
Adapun yang ditakutkan Panglima Pajaji, jika IKN terus berlanjut, maka yang akan terpinggirkan masyarakat Dayak. Mereka akan tergusur dan tergerus, menjadi penonton di negeri sendiri.
"Maka sebelum dilanjutkan final, kami minta terangkan apa kisi perjanji, MOU terkait pemnbangunan IKN, Tolong mufakat lagi dengan sesepuh, tokoh Dayak dan para petau dan Panglima, apakah efek bagus untuk kita dan anak cucu, generasi, tolong dipertimbangkan," ujarnya.
Selain itu, dia mengimbau agar pemerinta dalam hal Presiden Jokowi untuk mengangkat sumpah. Sebab masyarakat Dayak kental dengan Sumpah. Jika bersedia mengangkat sumpah, ada orang-orang kami dayak diprioitaskan di bidang pekerkaan dan lainnya mungkin disetujui.
"Tetapi jika pemerintah tidak berjanji bersumpah, maka seperti kata roh para leluhur, barang itu akan terjadi," jelasnya.
Seperti diketahui, Panglima Pajaji merupakan pemimpinan Pasukan Pantak Padagi Borneo dan keturun dari dari Panglima baik dari garis ayahnya maupun ibunya.
Jadi darah yang mengalir ditubuhnya aalah darah panglima dan darahnya para pejuang.
Sebelum Kena OTT KPK Kasus K3, Immanuel Ebenezer Sudah Diwanti-wanti Jokowi: Jangan Korupsi! |
![]() |
---|
Dulu Noel Sempat Desak Koruptor Dihukum Mati dan Puji Pemberantasan Korupsi, Kini Malahan Kena OTT |
![]() |
---|
Sosok Anggota DPD yang Bikin Kapolres Dicopot dan Polda Kaltim Minta Maaf, Tokoh Masyarakat Dayak |
![]() |
---|
Roy Suryo Cs Sebut Penyidik Polda Metro Jaya Tak Manusiawi, Diperiksa Pagi Pulang Pagi |
![]() |
---|
ISI Jokowi White Paper Karya Roy Suryo, Hasil Analisis Lengkap Penelitian Polemik Ijazah Jokowi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.