Berita Pemprov Sumsel

Deru Semangati Petugas Pemadam Kebakaran Gunung Sampah TPA Sukawinatan, Gubernur Minta Jangan Lengah

Gubernur Semangati Petugas Pemadam Kebakaran Gunung Sampah TPA Sukawinatan, Herman Seru Minta Jangan Lengah

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: bodok
SRIPOKU.COM/fiz
Gubernur Sumsel H Herman Deru memantau gunung sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang terbakar sejak lima hari lalu terus dilakukan pemadaman, Selasa (15/8//2023).  

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Upaya Gubernur Sumsel H Herman Deru meminta bantuan BPBN (Badan Penanggulangan Bencana Nasional) untuk mengerahkan dua helikopter water bombing cukup membantu memadamkan gunung sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang yang terbakar sejak lima hari lalu terus dilakukan pemadaman, Selasa (15/8//2023). 

Pemadaman juga terus dilakukan dari darat sejak pagi hari dengan menyemprotkan dari mesin pompa gabungan Damkar, Manggala Agni, Dinas Lingkungan Hidup. 

"Sebenarnya lima hari (terjadi kebakaran gunung Sampah) itu sempat padam, nyala lagi karena ini berupa bara di dalam itu. Semalam sudah saya tinjau makanya saya putus hari ini pakai water bombing karena belum ada hujan," ungkap Herman Deru didampingi Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Sumsel H Iriansyah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Palembang DR H Mustain SSTP MSi, Kasat Pol PP Sumsel H Aris Saputra. 

Setidaknya hingga pukul 12.00 sudah 58 kali helikopter water bombing menyiramkan air ke gunung Sampah yang masih banyak kepulan asap. 

Untuk diketahui sebanyak 5 ribu liter per galon yang dibawa helikopter water bombing ini. 

Orang nomor satu di Sumsel ini mengatakan hingga jam 12 lewat ini pemadaman memakai water bombing sebanyak 58 kali.Belum lagi yang lewat darat.

Gubernur mengingatkan untuk memastikan sumber api betul-betul padam. 

"Mudah-mudahan apinya padam dan semua yang berpotensi terbakar dibasahi agar tidak menjalar. Tapi kita gak boleh terlalu pede kalau dia padam lantas kita tinggalkan, tidak bisa begitu," kata mantan Bupati OKU Timur dua periode. 

Herman Deru sempat mengatakan hingga saat ini penyebab kebakaran bukan faktor kesengajaan melainkan faktor alam yang terlalu panas dan telah lama tidak turun hujan. 

"Kalau disengaja sepertinya gak. Hingga saat ini bukan kesengajaan. Sampah ini tidak terpisah antara organik dan anorganik. Bisa jadi karena proses alam, proses kimia. Ada yang meledak. Kadang-kadang lama-lama terjadi gas metan. Ini terjadi sejak tahun 1996 dibangun berarti sudah 27 tahun. Bisa jadi proses alam ditambah terik matahari," paparnya. 

Akibat kebakaran yang menyebabkan kepulan asap yang beterbangan, Gubernur Sumsel mengatakan, telah menginstruksikan bersama Walikota Palembang H Harnojoyo SSos agar petugas Dinkes membagikan masker ke rumah-rumah warga sekitar.

"Saat ini kan pasti tidak diizinkan pemulung itu. Free dululah karena bahaya bagi kesehatan, juga fisiknya. Karena apinya gak kelihatan. Kalau malam baru kelihatan. Kita upaya dululah agar ini padam," kata Herman Deru.

Menurut Mustain, selama satu pekan terakhir Palembang tidak diguyur hujan. Sehingga, tumpukan sampah itu menjadi mengering dan mengakibatkan gas metan dari sampah sangat mudah terbakar.

“Karena sampah mengandung gas metan, jadi ditambah cuaca sudah seminggu tidak hujan, jadi terjadi bencana api,” kata Mustain.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved