Bayi Tertukar di Bogor

Tangis Ibu di Bogor Akhirnya Ketemu Anak Kandungnya, Siti Gagal Bawa Bayi Pulang ke Rumah

Siti langsung menangis, tak kuasa menahan haru bisa melihat pertama kali anaknya sejak ia lahirkan.

Editor: Yandi Triansyah
Tribun Bogor/Tv one
Siti Mauliah mengaku sudah menemukan anaknya yang diduga tertukar saat bersalin di salah satu rumah sakit di Bogor, Jumat (11/8/2023) 

SRIPOKU.COM, BOGOR - Siti Mauliah tak bisa menahan air matanya saat ia berhasil menemukan rumah wanita yang diduga merawat anak kandungnya.

Wanita 37 tahun itu mengaku bayi yang ia lahirkan setahun lalu tertukar dengan pasien lainnya.

Sedangkan anak yang sedang bersamanya bukan anaknya, melainkan anak orang lain.

Tapi bayi tersebut diduga tertukar dengan pasien lainnya yang juga melakukan persalinan di RS Sentosa, Kabupaten Bogor.

Siti pun mengaku sudah menemukan bayi yang diduga anak kandungnya.

Pertemuan itu terjadi pada empat bulan lalu, saat iai memberanikan diri untuk mendatangi rumah sakit tempat ia melahirkan.

Siti menanyakan alamat pasien yang ada digelang bernama Ny Dian.

"Berhubung hati saya gundah terus si bayi ini bukan anak saya walaupun sama saya dirangkul tapi hati saya engga nerima," kata dia, dilansir Sripoku.com dari Tribun Bogor, Jumat (11/8/2023).

Ibu di Bogor 1 Tahun Perjuangkan Anak yang Tertukar di RS, Menangis Lihat Anak Digendong Wanita Lain

Begitu mendapatkan alamat rumah Ny Dian, Siti mengaku bergegas langsung mendatangi rumah tersebut.

Saat tiba di rumah Ny Dian, Siti langsung bertemu dengan bayi yang sedang dirawat wanita tersebut.

Siti langsung menangis, tak kuasa menahan haru bisa melihat pertama kali anaknya sejak ia lahirkan.

"Batin saya mengatakan bayi itu anak saya," kata dia.

Siti mengaku Ny Dian langsung menanyakan kenapa ia datang ke rumah sambil menangis.

Siti sempat berbohong ia tidak menangis tapi karena kehujanan tidak bawa payung.

"Dalam hati saya itu bayi saya," kata Siti.

Siti pun mengaku anak yang diduga bayinya juga menangis saat ia datang ke rumah tersebut.

Siti pun akhirnya mengungkapkan maksud kedatangannya menemuinya.

Namun Siti harus menahan sabar, sebab ia tidak mendapatkan respon positif dari wanita tersebut.

"Cuma mereka engga ngerespon bilangnya bayi saya engga ketuker, mungkin ibu salah orang kali, gelang orang kali," katanya.

"Saya bilang kalau salah orang itu alamat dari rumah sakit engga mungkin sampe sini, tetep saya ngotot minta penerangan, mau ngajak kerja sama ke rumah sakit, berhubung dia engga mau yaudahlah," tambahnya.

Akhirnya, karena rasa penasaran yang semakin memuncak, ia pun memberanikan diri untuk menempuh jalur hukum.

Kemudian didampingi kuasa hukumnya, Siti Mauliah menceritakan persoalan yang menimpanya.

Pihak rumah sakit pun bersedia memfasilitasi untuk melakukan tes DNA. Hasil DNA itu pun menjawab semua keraguan dan pertanyaan yang selama ini ia pendam.

"DNA hasilnya juga seperti itu negatif, bukan anak saya," ungkapnya.

Kemudian antara Siti Mauliah, pasien Ny. Dian dan pihak rumah sakit pun melakukan mediasi untuk mencari titik terang.

Namun, hasil mediasi itupun belum menemukan titik terang, lantaran pihak Ny. Dian belum bersedia untuk melakukan tes DNA.

Hal itu pun diakui oleh pihak RS Sentosa melalui Juru Bicaranya, Gregorius B.Djako.

Ia mengatakan ada dugaan bayi Siti Mauliah itu tertukar dengan bayi Ny. Dian karena pada saat itu hanya ada dua bayi laki-laki, sedangkan sisanya adalah bayi perempuan.

"Karena kita yakin sekali bahwa ini memang dengan pasien B, upaya untuk melakukan pendekatan dengan pasien B terus dilakukan. Memang ini terhalang karena keluarga B tidak bersedia (tes DNA), makanya keluarga bu Siti mengambil jalan lapor polisi," katanya.

Lebih lanjut, ia pun mengatakan pihak rumah sakit tidak akan tinggal diam dan akan mencari titik terang dari persoalan bayi tertukar ini.

"Kami juga paham betul supaya memberikan keadilan kepada ibu Siti, jadi dari awal pertemuan itu saya sampaikan tes aja supaya secara klinis maupun medis itu yang paling benar. Kami rumah sakit tidak pernah menutup-nutupi hal seperti ini, dugaan apapun itu bisa di clearkan melalui medis," kata dia.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved