Mahasiswa UI Bunuh Adik Kelas

Sosok Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Dikenal Pribadi Pendiam Serta Berprestasi dengan IPK Tinggi di UI

Ini sosok mahasiswa UI yang dibunuh seniornya, Muhammad Naufal Zidan dibunuh oleh Altafasalya Ardnika Basya, dikenal pribadi pendiam dengan IPK tinggi

Penulis: Siti Umnah | Editor: Odi Aria
TribunJakarta.com
Sosok Mahasiswa UI yang Dibunuh Senior, Dikenal Sebagai Pribadi Pendiam, Berprestasi dengan IPK Tinggi di UI 

SRIPOKU.COM - Dalam artikel ini diulas tentang sosok mahasiswa UI yang dibunuh seniornya yang bernama Muhammad Naufal Zidan.

Muhammad Naufal Zidan dibunuh oleh Altafasalya Ardnika Basya yang merupakan seniornya di Universitas Indonesia.

Keduanya merupakan mahasiswa jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

Baca juga: Menggigil Didatangi Korban Lewat Mimpi, Mahasiswa UI Mau Akhiri Hidup Usai Bunuh Adik Kelas

Seperti yang telah ramai dibicarakan sebelumnya, MNZ ditemukan tewas pada Jumat (4/08/2023) sekira pukul 10.00 WIB.

Diketahui MNS telah meninggal dunia pada Rabu (2/08/2023) pukul 18.00 WIB.

AAB menghabisi nyawa junior satu jurusannya itu pada Rabu lalu dan baru ditemukan pada Jumat (4/08/2023).

Baca juga: Video: Gegara Iri Hati & Terjerat Utang, Mahasiswa UI Habisi Adik Kelas

Saat ditemukan, korban terbungkus plastik sampah bewarna hitam di kamar kos korban di Jalan Palakali, Kelurahan Kukusan, Kota Depok.

Jasad korban ditemukan terbungkus plastik hitam hingga dua lapis, dan disimpan di kolong kasur.

Ngerinya, AAB rupanya melukai dada korban dengan beberapa tusukan.

Baca juga: Detik-detik Mahasiswa UI Tewas Dibunuh Senior, Jenazah MNZ Terbungkus Plastik, Kosan Dibuka Paksa!

Tusukan itu dilakukan AAB menggunakan pisau lipat miliknya.

Mirisnya lagi polisi mengatakan, antara pelaku dan korban rupanya saling mengenal.

Beginilah sosok mahasiswa UI yang dibunuh oleh seniornya yakni Muhammad Naufal Zidan di mata warga.

Baca juga: Ini Sosok Mahasiswa UI Bunuh Adik Kelas, Simpan Jasad Korban Membusuk di Plastik Sampah Kamar Kos

MNZ akrab disapa dengan panggilan Zidan, ia merupakan korban pembunuhan sadis oleh seniornya di kamar indekos milik Zidan.

Ia tercatat sebagai warga Dusun Krajan RT 1 RW 1, Desa Alassapi, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo.

Zidan dikenal sebaga pribadi yang jarang kumpul dan mengobrol bersama rekan sebayanya di kampung halaman.

AAB (23) mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia di Universitas Indonesia (UI) pembunuh adik tingkat.
AAB (23) mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia di Universitas Indonesia (UI) pembunuh adik tingkat. (Capture SripokuTV)

Baca juga: Penyebab Mahasiswa UI Bunuh Adik Kelas, Pelaku Biarkan Korban Membusuk di Plastik Sampah Kamar Kos

Setelah lulus dari SMAN 1 Probolinggo, Zidan langsung merantau ke kota Depok setelah dinyatakan lulus di Universitas Indonesia.

Ia melanjutkan pendidikan sebagau mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia, Univeritas Indonesia.

Hal tersebut diungkap Seretaris Desa Alassapi, Yosie Handoyo.

Baca juga: Video: Petugas Ambulans Lihat Mata Hasya Terbuka, Mahasiswa UI Dilindas Pensiunan Polisi

"Lalu setelah lulus SMA, dia kuliah di UI, Kota Depok. Karenanya, Zidan jarang berkumpul dan ngobrol dengan teman sebaya di kampung," ungkap Yosie dikutip dari Tribun Jakarta.

Terungkap sosok Zidan, meskipun pendiam ia merupakan pribadi yang ramah yang suka bertegur sapa.

"Zidan ini sosok pendiam. Tapi ramah. Tiap kali bertemu warga dia selalu menyapa, Zidan jugaa cerdas hingga bisa lolos menjadi mahasiswa UI," terangnya.

Baca juga: Alasan Pensiunan Polisi tak Bawa Mahasiswa UI ke Rumah Sakit Usai Ditabrak, Bantah Telantarkan Hasya

Ditegaskan Yosie, Zidan jarang berinteraksi dengan tetangganya di kampung halaman lantaran kesibukan belajar di kampusnya.

Sementara ddikatakan oleh Wakil Dekan FIB UI Untung Yowono mengatakan bahwa Muhammad Naufal Zidan merupakan mahasiswa berprestasi selama menjadi mahasiswa UI.

Zidan memiliki IPK yang sangat tinggi yakni 3,83.

Baca juga: Terungkap Alasan Keluarga Mahasiswa UI Tewas Jadi Tersangka tak Hadiri Rekonstruksi Ulang Kecelakaan

"IPK almarhum sangat tinggi yaitu 3,83 termasuk IPK yang sangat tinggi di ui. Tentu saja kami kehilangan mahasiswa yang sangat berprestasi," katanya dikutip dari Tribun Jakarta.

Diketahui, remaja kelahiran 13 Juli 2004 itu meninggal dunia di tangan seniornya.

Pelaku menikam tubuh korban beberapa kali menggunakan pisau lipat pada Rabu (2/8/2023), sekitar pukul 18.00 WIB.

Diketahui motif pelaku yang merupakan seniornya tersebut lantaran merasa iri atas kesuksesan yang diraih Zidan serta terlilit utang pinjaman online.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved