Berita Muratara

Ibu Hami Meninggal di Muratara, Jalan Rusak Disebut Ikut Andil dalam Kematian Korban, Kini Damai

Kabar terkini kasus kematian ibu hamil bersama bayinya di Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan (Sumsel) beberapa waktu lalu.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/Ts Linda Trisnawati
Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Trisnawarman saat menjelaskan hasil laporan investigasi kasus kematian ibu dan bayi yang meninggal di Muratara, Selasa (13/6/2023) 

SRIPOKU.COM - Kabar terkini kasus kematian ibu hamil bersama bayinya di Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan (Sumsel) beberapa waktu lalu.

Jalan rusak di Kecamatan Pauh, disebut ikut andil dalam kematian Tika ibu hamil bersama bayinya.

Saat itu, Puskesmas Pauh merujuk Tika ke rumah sakit di Kota Lubuklinggau untuk bersalin.

Ternyata di dalam perjalanan, mobil ambulans yang sedang membawa Tika terjebak di lubang selama enam jam akibat jalan rusak.

Baca juga: Kasus Kematian Ibu dan Bayi di Muratara Berakhir Damai, Dinkes Imbau Tenaga Medis Diberi Insentif

Sehingga pada akhirnya harus dilakukan evakuasi dengan ambulans lain yang berasal dari Puskesmas Karang Jaya, Musi Rawas.

Kadinkes Sumsel, Trisnawarman mengungkapkan, Tika dan keluarga tiba di Puskesmas Pauh pada Selasa (9/5/2023) sekira pukul 22.00 WIB.

Kedatangan Tika ke puskesmas untuk bersalin.

Namun pada pukul 01.00 WIB atau tiga jam berselang dari kedatangannya, Tika mengalami pecah ketuban.

"Biasanya langsung pembukaan lengkap dan langsung lahir, tapi saat itu bayinya nggak keluar karena terhalang,” kata Tris dilansir Sripoku.com dari Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

Menurut Tris, kondisi Tika saat itu termasuk dalam kehamilan berisiko tinggi.

Hal ini karena bayi Tika memiliki bobot besar, sementara tubuh Tika kecil.

Beberapa jam setelah pecah ketuban itu, bayi tidak kunjung lahir.

Sehingga bidan dan perawat akhirnya dirujuk ke rumah sakit di Lubuklinggau.

Baca juga: Kepala Puskesmas Pauh Dikabarkan Dipecat Imbas Wanita Meninggal Melahirkan, Ini Kata Bupati Muratara

Jarak antara Kabupaten Muratara ke Lubuklinggau memakan waktu selama empat jam jika lancar.

“Tapi saat dirujuk ambulansnya masuk lubang, sehingga harus dievakuasi dengan ambulans lain,” ujarnya.

Saat dalam perjalanan, Tika pun sempat mengalami kondisi kejang-kejang.

Ketika mobil dievakuasi dan sampai rumah sakit, ia dinyatakan meninggal bersama dengan bayi yang hendak dilahirkan.

“Kita juga tidak tahu di tubuh ibu itu ada penyakit apa, karena kondisinya saat di jalan kejang-kejang, kita juga tidak tahu tensi darahnya bagus atau tidak karena ketika itu masih dalam perjalanan ke rumah sakit,” jelasnya.

Menurut Tris, ketika berada di puskesmas Pauh, tiga bidan yang menangani Tika sudah menjalankan SOP secara benar.
Hanya saja, terdapat mis komunikasi antara pihak keluarga sehingga terjadi perselisihan.

“Sementara untuk nakes dan Kepala Puskesmas Pauh kita bina dulu, sanksi nanti akan diberikan oleh Dinkes Muratara dan Bupati karena mereka yang punya wewenang,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus meninggalnya seorang ibu hamil di Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan yang terlambat mendapatkan pertolongan ketika hendak melahirkan berakhir damai.

Kabar itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumatera Selatan Trisnawarman yang juga merupakan ketua tim audit dalam kasus tersebut.

“Sudah Damai, keluarga sudah menerima nggak lagi menuntun,” kata Trisnawarman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved