Berita Palembang
Kasus Kematian Ibu dan Bayi di Muratara Berakhir Damai, Dinkes Imbau Tenaga Medis Diberi Insentif
Pemerintah Provinsi Sumsel telah menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi terkait kasus kematian ibu dan bayi yang meninggal di Muratara
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumsel (Sumatera Selatan) telah menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi terkait kasus kematian ibu dan bayi yang meninggal di Musi Rawas Utara (Muratara).
Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel dr Trisnawarman mengatakan, terkait hal tersebut kedua belah pihak sudah damai.
"Telah ada kesepakatan damai antara tenaga kesehatan yang melakukan pertolongan persalinan dengan keluarga pasien atas kejadian ini dan disaksikan oleh kepala desa, perangkat desa, toga dan toma," kata Trisnawarman saat di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Selasa (13/6/2023)
Trisnawarman mengatakan, mewakili Gubernur Sumsel Herman Deru ia menyampaikan hasil investasinya, dari hasil kunjungan kelapangan, kondisi akses Puskesmas Pauh merupakan Puskesmas rawat inap dan terpencil, terletak di Desa Pauh Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas Utara.
Jarak Puskesmas Pauh ke RS Muara Rupit sekitar 74 km yang ditempuh dalam waktu 3 jam menggunakan mobil double gardan.
Sebagian besar melewati jalan tanah yang bergelombang. Kemudian jarak dari Muara Rupit ke RS AR Bunda Lubuk Linggau ditempuh dalam waktu 1 jam 30 menit.
Sarana prasarana dan alat kesehatan di Puskesmas Pauh 79,52 persen memenuhi standar.
Kemudian SDM kesehatan berjumlah 74 orang yang terdiri dari ASN 26 orang, nusantara sehat 2 orang, kontrak daerah 40 orang, TKS 6 orang.
"Berdasarkan standar puskesmas rawat inap, puskesmas Pauh masih kekurangan tenaga dokter dan dokter gigi," ungkapnya.
Kemudian, untuk pelayanan kesehatan ibu, pemeriksaan selama kehamilan sudah dilakukan sesuai standar yaitu enam kali.
Hasil pemeriksaan kehamilan di dapatkan tinggi badan ibu 145 cm yang merupakan faktor risiko dalam kehamilan yang dapat menjadi penyulit pada saat persalinan.
"Bahkan pasien sudah diberikan edukasi mengenai faktor risiko dan dianjurkan untuk pemeriksaan dan persalinan di Rumah Sakit," katanya.
Kronologi ceritanya, pasien datang ke Puskesmas pada tanggal 8 Mei pukul 22.45 WIB diterima oleh bidan jaga, karena tidak ada kemajuan persalinan, pasien dirujuk pada pukul 04.30 WIB dalam kondisi ibu dan janin stabil.
Pada pukul 05.10 WIB ambulance tergelincir di tebing daerah jalan negara dengan posisi hampir masuk ke tepi sungai, kondisi pasien masih stabil. Kemudian pasien melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil warga (mobil Triton).
Putri Gubernur Sumsel, Ratu Tenny Leriva Resmi Menikah dengan Herfandi Dimas Anugrah |
![]() |
---|
Mengenang Kelahiran Manusia Agung, Menyerap Makna Terdalam dari hadirnya Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
Libur Panjang Akhir Pekan Warga Serbu Wahana Air OPI Waterfun Ada Diskon 50 Persen |
![]() |
---|
Sinergi Pemkot Palembang, KKP dan BRIN Dalam Pengelolaan BMKT dari Sungai Musi |
![]() |
---|
Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, Masyarakat Berlibur ke Danau Ski Air Jakabaring Sport City |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.