Pria di Muara Enim Tuntut Keadilan

Keluarga Zahir Bingung Cari Dana Rp 102 Juta Bayar RS, Ginjal dan Limpa Ayahnya Terpaksa Diangkat

Pasalnya, organ vital miliknya yakni ginjal kiri dan limpa terpaksa diangkat karena hancur usai tabrakan.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Odi Aria
Handout
Tampak Korban Karvin Karya (49) warga Desa Ujanmas, Kecamatan Ujanmas, Kabupaten Muara Enim, hanya bisa terbaring usai menjalani operasi. 

SRIPOKU.COM, MUARA ENIM- Pasca korban tabrakan mobil tangki Karvin Karya (49) warga Desa Ujanmas, Kecamatan Ujanmas, Kabupaten Muara Enim, hanya bisa terbaring usai menjalani operasi.

Pasalnya, organ vital miliknya yakni ginjal kiri dan limpa terpaksa diangkat karena hancur usai tabrakan.

"Abah sekarang dirawat dirumah ditemani Umi. Belum bisa berjalan jauh dan hanya berbaring," ujar 
Zahir Fadholuminallah (25) yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara dari pasangan Karvin Karya dan Anurma Dewi Suzana ini, Minggu (4/6/2023).

Menurut Zahir, kejadian musibah tersebut terjadi pada tanggal 4 April 2023 yang lalu.

Hari itu, ayahnya sedang duduk didepan rumah usai berbuka puasa sebab rumahnya sekaligus membuka kedai usaha makanan.

Lalu tiba-tiba datang sebuah tangki BG 8103 RU berkapasitas 16.000 liter milik PT Rizki Jaya Utama dalam kondisi kosong dari arah Muara Enim menuju Palembang yang disupiri oleh Herman Sangkut (57) warga Palembang nyasar hingga menabrak warung dan ayahnya.

Baca juga: Zahir Ungkap Kronologi Ayahnya Ditabrak Truk Tangki di Muara Enim, Tuding Perusahaan RJU Ilegal


Akibat tabrakan tersebut, mengalami luka serius yakni patah tangan kanan, paha kiri hingga engkel kaki sebelah kiri retak, ginjal dan limpa pecah dan luka dikepala sehingga ayahnya harus dioperasi dan dirawat intensif di Rumah Sakit Rabbain Muara Enim.

Viral Warga Muara Enim Tuntut Keadilan Usai Sang Ayah Ditabrak Truk Tangki, Butuh Dana Rp 102 Juta
Viral Warga Muara Enim Tuntut Keadilan Usai Sang Ayah Ditabrak Truk Tangki, Butuh Dana Rp 102 Juta (Kolase/berbagai sumber)

Kemudian, setelah pemulihan dua minggu, ayahnya melanjutkan untuk pemeriksaan ortopedi.

Setelah dua bulan pasca perawatan intensif, ayahnya keluar rumah sakit dan dirawat oleh ibunya dirumah.


"Abah sekarang lagi proses pemulihan. Kami ikhlas dengan musibah ini tetapi sampai dimana pertanggungjawaban mereka atas biaya pengobatan Abah kami," ujarnya.

Saat ini, permasalahan yang masih mengganjal kami sekeluarga adalah masalah biaya selama pengobatan di RS Rabbain Muara Enim yang mencapai sekitar Rp 102 juta.

Baca juga: Viral Warga Muara Enim Cari Keadilan Ayahnya Ditabrak Truk, Ginjal Pecah, Butuh Dana Rp 102 Juta

Selama ini, kami telah menghabiskan bisa murni untuk pengobatan sekitar Rp 8 juta. Sedangkan dari pihak yang menabrak belum ada keseriusan mau membantu biaya pengobatan tersebut.

Mereka baru menyanggupi membantu biaya pengobatan Rp 30 juta yakni dari Sopir Rp 10 juta dan dari pemilik kendaraan atau perusahaan Rp 20 juta.

Namun kita belum bisa menerimanya sebab sangat jauh dari biaya yang harus kami bayar ke rumah sakit.

Belum biaya perbaikan warung makan kami yang rusak ditabrak sebab gara-gara rusak kami sekeluarga tidak bisa lagi mencari nafkah berjualan.

Pemuda Muara Enim, Zahir (tengah) menguak kejadian laka lantas truk tangki berkapasitas 16.000 yang menabrak sang ayah.
Pemuda Muara Enim, Zahir (tengah) menguak kejadian laka lantas truk tangki berkapasitas 16.000 yang menabrak sang ayah. ()

Sedangkan ayahnya berkebun namun setelah kecelakaan tidak bisa juga ke kebun lagi.

"Biaya itu murni biaya pengobatan Abah, kalau konsumsi dan akomodasi kita tanggung sendiri," ujarnya.

 
Atas tunggakan biaya rumah sakit tersebut, pihak keluarga saat ini sedag memutar otak secara keras untuk memikirkan biaya rumah sakit yang tertunggak tersebut, sebab perjanjiannya jaminannya kemarin ibunya.

Untuk itu, pihaknya menuntut keadilan dari PT RJU untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan perkara tersebut.

Bahkan dirinya sedang berusaha ingin bertemu secara langsung dengan pihak perusahaan dari PT RJU.

Dan jika tidak ada itikad baik, tentu dirinya berharap agar pihak penegak hukum dapat memberikan keadilan pada keluarganya.

"Nanti, Senin (besok,red) akan ada mediasi yang difasilitasi oleh Lantas Polres Muara Enim. Mudah-mudahan ada solusi yang terbaik," harapnya.

Sementara itu ketika di konfirmasi ke Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi didampingi Kasat Lantas AKP Suwandi, membenarkan jika tidak berhalangan besok (Senin,red) akan ada mediasi antara perwakilan perusahaan dengan korban.

Saat ini, Sopir dan barang bukti mobil tangki sudah kita amankan untuk di proses sesuai hukum yang berlaku.

"Besoktu, kita hanya sebagai mediasi. Kita tidak memihak siapapun, sebab secara prosedur sopir dan barang bukti sudah kita tahan," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved