Berita OKI

Dinas Kesehatan OKI Segera Bentuk Inovasi Satu Perawat Untuk Satu Desa

Program Kesehatan di Kabupaten OKI (Ogan Komering Ilir) satu desa satu perawat akan ditempatkan di seluruh desa di OKI sebanyak 327 desa.

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/handout
Bupati OKI H Iskandar SE didampingi Kadis Kesehatan OKI H Iwan Setiawan SKM MKes dan Kepala Puskesmas Kutaraya Muherli SKM dan jajaran berfoto bersama usai meresmikan Program Kesehatan di Kabupaten OKI satu desa satu perawat akan ditempatkan di seluruh desa di OKI Sebanyak 327 Desa. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Program Kesehatan di Kabupaten OKI (Ogan Komering Ilir) satu desa satu perawat akan ditempatkan di 327 desa di OKI.

Ini merupakan inovasi perahu desa yang merupakan gagasan Bupati OKI H Iskandar SE.

Program ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan OKI dengan pilot project Puskesmas Kutaraya pada Sabtu (3/6/2023).

Bupati OKI H Iskandar SE menyatakan, inovasi ini penting untuk masyarakat yang tinggal di bantaran sungai di seluruh desa yang ada di Bumi Bende Seguguk.

"Karena perlu ada perawat untuk melakukan jemput bola untuk melayani seluruh masyarakat sehingga pelayanan kesehatan semakin maksimal," kata Iskandar SE.

Ditambahkannya setiap desa ada satu perawat handal yang ada di desa itu, tugas mereka mengecek ibu hamil, orang sakit baik penyakit tertular maupun tidak menular.

Selanjutnya, jelas Iskandar SE akan dilaporkan ke puskesmas dan pihak puskemas yang menjemput bola membawa pasien berobat.

"Harapannya dengan cara ini maka, akan terus mendekatkan kesehatan pada masyarakat di OKI. Apalagi saat ini harapan hidup masyarakat juga naik dari sebelumnya 65 tahun sekarang menjadi 69 tahun," tambahnya.

Saat disinggung soal kegiatan sunatan massal yang juga digelar, Iskandar menyebut ini sebagai bentuk implementasi bagaimana bekerjasama sama dengan Fakultas Kedokteran Unsri.

"Betapa penting ilmu pengetahuan luas tapi kalau salah sasarannya maka ilmu itu akan liar," bebernya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan OKI H Iwan Setiawan SKM MKes mengatakan, dalam waktu dekat akan dilaksanakan kegiatan ini di 32 puskesmas di OKI dan akhirnya 327 desa terdapat satu perawat selain bidan desa.

"Tentunya perawat desa ini lebih luas cakupannya untuk melaksanakan monitoring analisis selain bidan desa, perawat ini lebih luas cakupannya promotif, preventif dan kuratif," ujar Iwan Setiawan.

Lebih lanjut, Iwan Setiawan menyebutkan, untuk kesehatan saat ini trennya susah positif dibuktikan dengan angka harapan hidup yang meningkat dan terdata zero kematian ibu di tahun 2020 lalu.

"Ini tolak ukur dalam melaksanakan kegiatan angka kesakitan menurun upaya promotif dan preventif yang dikedepankan," paparnya.

Sedangkan Kepala Puskesmas Kutaraya Muherli SKM mengaku, pihaknya siap menjadi pilot project karena ini wajib dilakukan diseluruh puskesmas di OKI.

Tentunya ini bisa menjawab pelaksanaan pelayanan kesehatan dengan cepat tepat dan bisa mengatasi semua permasalahan kesehatan di wilayah kerjanya.

"Sesuai wilayah karena ada 15 wilayah kerja ada 15 perawat dan ngantor di kantor desa mereka sebelumnya wajib memiliki STR ada yang honor dan PNS terpenting mereka sudah registrasi," pungkas Muherli.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved