Berita Lubuklinggau

Perketat Pengawasan Pasar Hewan Jelang Idul Adha 1444 H, Dinas Pertanian Lubuklinggau Sidak Peternak

Selain untuk memantau kondisi hewan, pendataan itu dilakukan untuk membandingkan jumlah kurban tahun lalu dan tahun ini.

Editor: Ahmad Farozi
eko hepronis/ts
Dinas Pertanian Lubuklinggau saat melakukan sidak hewan kurban di Kota Lubuklinggau, Senin (29/5/2023). 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Memperketat pengawasan pasar hewan jelang lebaran Idul Adha 1444 H, Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau mulai melakukan sidak di sejumlah peternak di wilayah ini.

Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau, Fikri mengatakan, sidak dilakukan dalam rangka pengecekan hewan kurban yang akan dijual para peternak.

"Hasil pengecekan ada beberapa penjual sudah mulai jualan sekarang, karena yang kita lihat apakah hewan berpenyakit apakah layak atau tidak," ungkapnya pada wartawan, Senin (29/5/2023).

Selain untuk memantau kondisi hewan, pendataan itu dilakukan untuk membandingkan jumlah kurban tahun lalu dan tahun ini.

"Ini sebagai pembanding data tahun ini dengan tahun lalu, kita data apakah tahun ini cukup atau tidak, kalau tidak kita lakukan dari luar," ujarnya.

Menurutnya, lalu lintas hewan kurban di Lubuklinggau sangat tinggi. Karena dari Kabupaten Muratara dan Kota Lubuklinggau ini banyak juga datangnya dari Kabupaten Musi Rawas (Mura).

"Untuk kurban ini sifatnya musiman juga, karena stoknya ada juga di kebun, terus mereka jualnya hanya di pinggir jalan," ungkapnya.

Dia menyebutkan, untuk hewan mati mendadak seperti di Kabupaten Muratara sejauh ini belum ada, mengingat populasi kerbau di Lubuklinggau sedikit dan belum ada laporan.

"Kantung ternak kita ada di wilayah Lubuklinggau Selatan dan di wilayah Lubuklinggau Utara, tapi untuk hewan kurban juga banyak berasal dari wilayah Mura," ujarnya.

Populasi hewan ternak di Kota Lubuklinggau saat ini, untuk sapi berjumlah kurang lebih mencapai 800 ekor. Dan biasanya yang dipotong untuk kebutuhan kurban Idul Adha berkisar 200-250 ekor saja.

Sedangkan, untuk hewan ternak jenis kambing cukup banyak, yakni mencapai kurang lebih 2.000-2.500 tersebar di beberapa kecamatan.

Dikatakan, untuk pengawasan lapangan kedepan, Dinas Pertanian akan turun melaksanakan pendataan hewan kurban pada H-10 sampai H+4 setelah Lebaran.

"Untuk hewan kurban biasanyo masjid sudah ada juru potongnya. Insyaallah tim Puskeswan kita bergerak dalam pengawasan setelah di potong pada H+1 hingga H+7," ujarnya.

Selanjutnya, untuk hewan kurban yang dijual saat ini rata-rata sudah punya SKKH dan biasanya kurban sudah dipilih sesuai kriteria kurban yang di tetapkan.

"Penjual juga sudah tahu itu, mereka tidak menjual hewan kurban yang sakit, begitu juga pembelinya," ungkapnya. (eko hepronis/ts)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved