Gempa Mentawai

Gempa Mentawai Buat Ratusan Warga Termasuk Pemudik Panik dan Berhamburan Menyelamatkan Diri ke Bukit

Gempa tersebut berpusat di 177 Kilometer barat laut Kepulauan Mentawai Sumbar dan 180 kilometer tenggara Nias Selatan Sumatera Utara (Sumut).

Editor: Sudarwan
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Masyarakat mengungsi di kawasan By Pass Kuranji, Kota Padang, Sumbar, Selasa (25/4/2023) dini hari pasca gempat mentawai mengguncang. 

SRIPOKU.COM, KEPULAUAN MENTAWAI – Gempa M 6,9  yang mengguncang Mentawai Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (25/4/2023) dini hari membuat warga panik.

 

Sebelumnya Kepala stasiun BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi menyampaikan, gempa terjadi pada pukul 03.00 WIB dengan kekuatan M 7,3, amun kemudian diperbarui yakni M 6,9.

 

Gempa tersebut berpusat di 177 Kilometer barat laut Kepulauan Mentawai Sumbar dan 180 kilometer tenggara Nias Selatan Sumatera Utara (Sumut).

 

Adapun pusat gempa di kedalaman 84 kilometer.

 

Gempa tersebut sangat mengagetkan warga

 

Warga berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.

 

Warga mencari tempat yang lebih tinggi menyusul adanya peringatan gempa berpotensi menimbulkan tsunami.

 

Ratusan warga Aia Bangih Pasaman Barat misalnya, berhamburan ke daerah bukit.

 

"Adapun jarak antara kawasan rumah dengan daerah bukit itu sekira 1 kilometer," ujar Darwina (25), salah seorang warga yang ikut menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi.

 

Darwina mengatakan warga yang mengungsi ke kawasan bukit turut membawa logistik, selimut dan lainnya.

 

"Kami serumah juga bawa itu juga," lanjutnya.

 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai, Novrialdi mengatakan, warga di beberapa desa di Mentawai mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi setelah dihoyak gempa M 6,9.

 

Menurut Novrialdi, warga yang tengah evakuasi itu ialah di Kecamatan Siberut Barat yaitu di Desa Simatalu, Simalegi, dan Sigapokna.

 

Lalu, warga Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara (Desa Sikabaluan) juga tengah mengevakuasi diri.

 

Berdasarkan potongan video yang dikirim Novrialdi, bahwa masyarakat di daerah Muaro Sikabaluan, sudah mengungsi ke daerah Tamaerang.

 

Warga mengungsi di bawah guyuran hujan.

 

"Masyarakat nang-nang juga sudah mengosongkan pemukiman menuju daerah Tamaerang," ucap si perekam video.

Tangkapan layar video warga Siberut, Mentawai yang mengungsi pasca gempa M 6,9 mengguncang wilayah setempat, Selasa (25/4/2023) dini hari.
Tangkapan layar video warga Siberut, Mentawai yang mengungsi pasca gempa M 6,9 mengguncang wilayah setempat, Selasa (25/4/2023) dini hari. (.)

 

Padati By Pass

 

Masyarakat juga terlihat memadati kawasan By Pass Kuranji dekat Kantor Polsek Kuranji, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

 

Masyarakat yang mengamankan diri ke tempat itu bukan saja warga setempat, terlihat juga pemudik yang datang dari daerah provinsi lainnya.

 

Hal itu terlihat dari seri plat nomor kendaraan pengungsi yang datang dari luar daerah Sumbar.

 

"Iya ada gempa kuat yang terasa sampai ke Kota Padang, akhirnya saya mengungsi ke By Pass Kecamatan Kuranji," kata salah seorang warga, Panji (33).

 

Ia mengatakan gempa terjadi pada saat dirinya, istri, dan anak-anaknya tengah tertidur lelap.

 

"Akhirnya terbangun dan langsung naik mobil menuju kawasan By Pass. Karena di sini sudah termasuk tinggi," ujar Panji.

 

Panji merupakan warga yang tinggal di Flamboyan, Kelurahan Flamboyan Baru, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumbar.

 

"Karena tidak ada peringatan, dan merasa khawatir dan memilih untuk mengungsi. Apalagi ada informasi peringatan 1 tsunami di media sosial, dan akhirnya memilih mengungsi dulu ke By Pass," katanya.

 

 

BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Sumatera Utara dan kini telah dicabut.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun Padang dengan topik Gempa Bumi Hari Ini

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved