Mimbar Jumat
Mimbar Jumat: Ramadhan Bulan Latihan Bersyukur
Bersyukur adalah memberikan pujian kepada Allah SWT dengan cara taat dan tunduk serta berserah diri hanya kepada Allah SWT.
Oleh: Dr Fitri Oviyanti, MAg
(Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang)
SRIPOKU.COM -- RAMADHAN merupakan bulan yang penuh dengan rahmat dan anugerah dari Allah SWT untuk seluruh umat Islam. Umat muslim di seluruh penjuru dunia juga menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan penuh rasa syukur dan kegembiraan.
Tidak terkecuali umat Islam di Indonesia. Bulan Ramadhan terasa spesial bagi umat Islam, karena di dalam bulan suci ini penuh dengan berkah, rahmat, dan maghfiroh dari Allah SWT.
Pengertian Bersyukur
Kata syukur berasal dari bahasa Arab yang berarti terima kasih. Bersyukur berarti kita berterima kasih kepada Allah SWT atas segala rezeki yang telah diberikan-Nya kepada kita. Sementara secara istilah, bersyukur adalah memberikan pujian kepada Allah SWT dengan cara taat dan tunduk serta berserah diri hanya kepada Allah SWT.
Cukup banyak dalil dalam al-Qur’an terkait perintah bersyukur. Misalnya dalam surat al-Baqoroh ayat 152, Allah SWT. berfirman (artinya):
“..karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula)kepadamu. Dan bersyukurlak kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.”
Lalu dalam surat an-Nahl ayat 114, Allah SWT juga berfirman (artinya):
“maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu. Dan syukurilah nikmat Allah, juka kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Dalam surat Ibrahim ayat 7 Allah SWT berfirman:
“…dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur , niscaya Aku akan menambah (nikmat-Ku) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka azab-Ku sangat berat.”
Dalil-dalil al-Qur’an tersebut cukup untuk menjelaskan bahwa bersyukur merupakan perintah Allah SWT kepada kita makhluk-Nya, dan memang sudah sepantasnya kita sebagai hamba bersyukur kepada Sang Pencipta.
Manfaat Bersyukur
Bersyukur seringkali menjadi sesuatu yang kita sepelekan dalam hidup ini. Pada umumnya manusia cenderung mengaitkan kewajiban bersyukur dengan sesuatu yang bersifat material. Misalnya, ketika mendapat harta yang banyak, manusia baru mau bersyukur. Atau ketika mendapatkan kesempatan atau peluang yang bagus bagi masa depannya, maka manusia baru mau bersyukur.
Jarang sekali manusia bersyukur untuk hal-hal kecil yang dialaminya setiap hari dalam hidup. Misalnya, kesehatan yang mengantarkan kita pada lancarnya aktivitas sehari-hari. Atau memiliki organ tubuh yang lengkap dan sempurna, sehingga kita merasa nyaman dan percaya diri dalam berinteraksi sosial. Apa sesungguhnya manfaat bersyukur bagi manusia?
Seorang yang bersyukur akan memfokuskan diri dan hati kepada hal-hal yang positif dalam dirinya. Tidak menyibukkan diri dengan melihat hal-hal yang negatif dalam diri sendiri dan orang lain. Sikap seperti ini dapat menumbuhkan rasa kepuasan dan harga diri seseorang, sehingga orang yang selalu bersyukur akan menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan tidak rendah diri dengan orang lain.
Hasil riset American Psychological Association menyebutkan bahwa orang yang bersyukur jauh lebih bahagia dalam hidupnya. Rupanya, di saat kita bersyukur, maka tubuh kita akan dialiri oleh perasaan positif. Kondisi inilah yang membuat hidup kita menjadi bahagia, tenang dan tenteram.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Bersyukur ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan jasmani atau tubuh kita. Dikutip dari jurnal the Royal Society, rasa syukur berhubungan positif dengan kesejahteraan mental seseorang. Sebab, bersyukur dapat meningkatkan respon imun dalam tubuh seseorang, sehingga meningkatkan perlawanan tubuh terhadap penyakit. Jadi, orang yang selalu bersyukur dalam hidupnya dapat memiliki kekebalan tubuh yang alami.
Ramadhan: Bulan Latihan Bersyukur
Datangnya bulan suci Ramadhan merupakan kegembiraan bagi umat Islam. Bukan saja karena bulan ini penuh dengan keberkahan, tetapi bulan Ramadhan seolah menjadi bulan yang sangat istimewa bagi proses pendidikan diri umat muslim. Bulan inilah yang mengatur kehidupan muslim agar tertib makan, minum, tidur.
Bulan ini juga yang melatih kepekaan emosi umat Islam. Rasa lapar yang dirasakan oleh umat muslim ketika berpuasa menjadi latihan terbaik bagi kemampuan berempati dengan sesama yang hidupnya kurang beruntung dibandingkan kita. Bulan yang istimewa ini menjadi bulan latihan bagi umat Islam, salah satunya latihan bersyukur.
Secara umum, terdapat beberapa cara untuk bersyukur, pertama, mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT secara lisan dengan berkata-kata yang baik, misalnya mengucapkan Alhamdulillah. Kedua, dengan menyadari bahwa nikmat Allah tak terhingga selalu berlimpah kepada kita. Ketiga, ikhlas menerima kebahagiaan maupun kesedihan. Keempat, bersyukur dapat dilakukan dengan cara berbagi rezeki dengan orang lain.
Dalam kitab Basya’ir Dzawi’ al-Tamyiz fi Lathaif al-Kitab al-‘Aziz, imam Majduddin Muhammad bin Ya’kub al-Fairuzabadi, syukur ada tiga kategori. Pertama, syukur dengan hati, yaitu penggambaran nikmat di dalam hati. Kedua, syukur dengan lisan, yaitu pujian kepada pemberi nikmat, dan ketiga, syukur dengan anggota tubuh, yaitu membalas kenikmatan dengan kadar yang pantas didapatkan oleh tubuh.
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Ketiga tipe syukur ini dapat dilakukan oleh muslim yang sedang berpuasa. Ketika kita menahan haus dan lapar dalam berpuasa, kita membayangkan kenikmatan berbuka di dalam hati. Rasa syukur kita ucapkan kepada Allah ketika berbuka dengan membaca doa berbuka puasa (Allahumma laka sumtu wabika aamantu, wa’ala rizqika aftortu. Birohmatika yaa rhamarroohimiiin: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan kasih saying-Mu wahai Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.”.
Pujian ini kita ucapkan untuk memuji Allah SWT yang telah memberikan rezeki kepada kita, sehingga kita dapat berbuka puasa, dan tubuh kita mendapatkan haknya untuk diberi asupan nutrisi bergizi yang kita rasakan melalui nikmatnya berbuka puasa. Penghujung do’a tersebut juga mengajarkan kita untuk mensyukuri rahmat atau kasih sayang Allah SWT kepada kita.
Berpuasa melatih umat muslim untuk bersyukur dalam hidup, baik syukur secara fisik, maupun syukur secara psikhis atau mental. Secara fisik, tubuh muslim yang sedang berpuasa mengucapkan rasa syukur kepada Allah dengan cara mematuhi perintah Allah SWT untuk menahan rasa lapar, mengosongkan lambung dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, dan menahan diri dari semua yang membatalkan puasa.
Sementara secara psikhis (mental), jiwa seorang muslim yang sedang berpuasa juga menjalani latihan bersyukur dengan mengasah emosi, empati serta kecerdasan sosialnya. Ikut merasakan penderitaan orang lain yang sedang merasakan lapar merupakan proses belajar bagi jiwa kita untuk selalu mensyukuri nikmat Allah SWT yang kita peroleh dari Allah.
Bersabar menunggu waktu berbuka puasa juga menjadi momen berkualitas yang berperan penting sebagai media pembelajaran bagi jiwa muslim untuk terus bersyukur kepada Allah, Sang Pemberi Rizki. Sungguh, Ramadhan adalah bulan latihan bersyukur. Wallahu a’lam bishowab. ***

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.