Profil Wong Kito
Profil Zakaria Centre Back Sriwijaya FC Asal Banyuasin, Jadi Pemain Bintang Tamu Pada Laga Eksebisi
Zakaria Centre Back Sriwijaya FC, baru-baru ini bergembira lantaran penjadi bintang tamu pada laga eksebisi menghadapi Persib tim Liga 3 juara Provins
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: bodok
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Artikel ini tentunya menyajikan profil Zakaria Centre Back Sriwijaya FC Asal Mariana Banyuasin Provinsi Sumsel (Sumatera Selatan).
Profil Zakaria Centre Back Sriwijaya FC menarik disajikan, karena pemain bola ini menjadi pemain bintang tamu pada laga eksebisi di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (19/3/2023).
Simak profil Zakaria Centre Back Sriwijaya FC dibawah ini.
Zakaria Centre Back Sriwijaya FC, baru-baru ini bergembira lantaran penjadi bintang tamu pada laga eksebisi menghadapi Persib tim Liga 3 juara Provinsi Jateng di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (19/3/2023) sore.
"Senang ikut laga eksibisi memenuhi undangan Tim Liga 3 Persip Pekalongan. Sudah lama kita tidak merasakan atmosfer. Apalagi suporter di sana yang memenuhi Stadion ketika menyanyikan lagu dan yel-yel rasa semakin rindu akan kompetisi," ungkap Zakaria, Jumat (24/3/2023).
Zakaria berharap semoga Liga yang baru nanti bisa cepat jalan dan tertata rapi. Jangan sampai ada pemberhentian lagi.
"Pastinya untuk Liga 2 kalau nanti regulasi memberlakukan adanya pemain asing tentu persaingan para pemain akan semakin ketat untuk bisa masuk menjadi pemain inti di sebuah tim," katanya.
Menurutnya, paling tidak ini akan jadi lebih terpacu. Kita harus lebih bisa, lebih bagus dari mereka. Jadi pemicu semangat supaya pemain dapat tempat di tim.
"Ini lagi di Jakarta banyak turnamen Tarkam digelar di sini. Ini pun dirasakan terlambat ke sini karena sudah memasuki bulan puasa ramadhan," ujarnya.
Zakaria mengatakan, habis lebaran infonya bakal akan ada Turnamen Pramusim. Ia menyambut gembira karena mereka sudah lama libur. Biar pemain kembali mendapatkan atmosfer bertanding di Liga.
"Kalau hati masih ingin membela tim Sriwijaya FC tim kampung halaman lebih dekat dengan keluarga. Tapi kalau mengikuti rezeki kita tidak bisa memilih. Kalau dapatnya di luar, mau tak mau harus siap," katanya.
Pemilik jersey Sriwijaya FC nomor punggung 78 ini sebagai pemain bola profesional, senantiasa menjaga kondisi fisiknya agar tetap fit dengan latihan mengantisipasi jika klub memanggilnya untuk kembali TC
Sebelumnya, Zakaria menceritakan karier sepakbola yang paling berkesan saat dirinya bermain di kompetisi liga 3 2019 berhasil ikut membawa tim PSKC Cimahi promosi naik kasta liga 2.
"Yang paling berkesan itu di tahun 2019 gabung dengan PSKC Cimahi bawa promosi ke Liga 2. Kalau dak salah di final itu 3-1 kalah lawan Persijap Jepara, sehingga tim PSKC jadi runner-up Liga 3," ungkap Zakaria.
Zakaria mengaku merasakan perjuangan di PSKC sejak awal pembentukan tim hingga menjadi runner-up Liga 3.
"Terasa dari awal pembentukan tim sampai ke nasional kebersamaan kekeluargaan susah senangnya tim.
Pemain bintangnya tidak ada. Sama semua merata sama-sama berjuang susah sama dijalani. Tidak ada kelompok-kelompok suku dari mana," beberapa Zakaria.
Sebelum tampil di PSKC, pada musim kompetisi Liga 2 2019, Zakaria sudah mencoba ikut tim Sriwijaya FC yang baru saja turun kasta dari Liga 1. Namun kala itu tim berjuluk Laskar Wong Kito belum berhasil mendapatkan tiket promosi Liga 1.
Mengawali kehidupannya di sepakbola, Zakaria bergabung di SSB Sriwijaya yang masih di bawah naungan Sriwijaya FC tahun 2008.
Kemudian tamat sekolah dari SMAN 1 Banyuasin 1, ia ikut Porprov 2015 membawa nama Kabupaten PALI berposisikan sebagai pemain gelandang bertahan/gelandang serang dan berhasil membawa tim ini juara Porprov.
Setelah itu Liga di Indonesia dibekukan Liga hingga membuatnya menganggur. Pada tahun 2017 barulah ikut ke Liga 3 NTT Persami Maumere tidak lolos nasional cuma tingkat provinsi.
Pada tahun 2017 ikut Liga 3 Persimura sampai 8 besar nasional. Di tahun 2018 ia dibawa Isnan Ali ke Martapura FC ikut Piala Presiden 2019 ikut Sriwijaya FC Piala Indonesia pas SFC turun di Liga 2.
Bermain di Liga 3 bersama PSKC Cimahi di tahun 2019 membawa promosi tim ini ke Liga 2. 2020 ikut PSKC dipertahankan untuk main di Liga 2.
Kemudian istirahat laga dampak pandemi covid 19. Pada tahun 2021 bersama PSG Pati ikut coach Ibnu Grahan setengah musim pindah ke Kalteng Putra statusnya peminjaman.
Barulah di tahun 2022 ini Zakaria kembali lagi bersama Sriwijaya FC. Pesepakbola kelahiran kelahiran Mariana, 5 Mei 1997 mengaku mendapat tawaran dari pelatih kiper Ferry Rotinsulu.
"Awalnya ketemu Bang Ferry dia nawari mau gak ke Sriwijaya FC sama abang. Selesai Liga libur, ada main turnamen di Palembang. InsyaAllah kalau ado jodohnyo tahun ini aku siap ke Sriwijaya FC.
Akhirnya berjalannya waktu liga 2 nak mulai ditawari lagi oleh Bang Ferry. Kebenaran ini mau dekat dengan keluarga kan jadi lebih memilih ke Sriwijaya FC," papar Zakaria
Bicara soal asmara, bungsu dari dua bersaudara buah kasih pasangan Zaini dan Rahmawati mengaku masih bujangan dan mulai merencanakan menikahi wanita pujaannya.
"Masih dewekan belum berkeluarga. Tapi lah ado calon. Rencano itu (nikah) secepatnyolah kalo dak tahun ini, duo tahun lagilah," kata Zakaria yang mengidolakan Sergio Ramos.
Zakaria yang beralamatkan di Jl Sepakat dekat SMAN 1 Banyuasin 1 mengaku selama libur tim SFC, dirinya rutin latihan di Lapangan Diklat Mariana Banyuasin.
"Selama libur di rumah bae, Paling kalo pagi istirahat sore baru latihan fisik, skipping, jogging, penguatan. Selain itu bantuin orang tua menemani ke tempat saudara di Tanjung Rajo OI, Tangga Buntung, Gandus Palembang," katanya.
Tekadnya yang pasti membawa tim SFC bisa berprestasi setinggi-tingginya dan harus bawa promosi ke Liga 1.
"Pokoknya tujuannya bawa SFC ke Liga 1. Harus bisa membawa kondisi tim kondusif, menyatukan kekompakan sama-sama tim, latihan lebih keras supaya lebih bisa performanya di atas tim-tim lain," kata Jek yang doyan pempek.
Zakaria mengaku biasa melakukan latihan fisik sehingga bisa menjalankan instruksi pelatih di saat mondar-mandir naik dan turun posisinya setiap laga pertandingan.
"Tergantung instruksi coach. Kadang mainnya ke atas ke bawah mainnya. Kalau ditanya biar bisa lincah, barangkali karena aku banyak skipping, papan koordinasi kelincahan kaki supaya tubuh lentur tidak kaku," terangnya.
Ia memegang prinsip yang pasti setiap pertandingan ketemu lawan ia mengaku jangan sampai meremehkan lawan, percaya diri, kerja keras, jangan terlalu over juga.
"Samo yang pasti kito membela tim kebanggaan harus memberikan yang terbaik setiap pertandingan," pungkasnya. (Abdul Hafiz)
SOSOK Dian Prasetio, Dulu Jual Kitab-kitab Bekas, Anak Petani di Musi Rawas Ini Kini Jadi Miliarder |
![]() |
---|
Sosok Kapolsek Rambang Kapak Tengah Ipda Santi Wijaya, Hingga Mendapat Gelar Doktor |
![]() |
---|
Niken Santika Pemerhati Pasien Stunting Seperti Anak Sendiri, 24 Tahun Jadi Petugas Gizi Anak |
![]() |
---|
Rustam Fachri Mandayun : Teruskan Profesi Wartawan, Teruslah Belajar dan Profesional |
![]() |
---|
Profil Eko Kusnadi, Tantangan Pemilu 2024 Mendatang, Butuh Komitmen Ciptakan Pemilu Berintegritas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.