Bantu Sembako untuk Warga Terdampak Banjir di Mura, Danrem 044/GAPO Sarankan Posko Kesehatan Aktif

SRIPOKU.COM, MUSIRAWAS - Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI M Naudi Nurdika, menyalurkan bantuan 2.000 paket sembako untuk korban banjir di Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumsel, Rabu (15/3/2023).

Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di Desa Prabumulih 1 Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas, Rabu (15/3/2023).

"Hari ini kita bertepatan untuk melihat langsung korban banjir di Desa Prabumulih 1 Kecamatan Muara lakitan," kata Brigjen TNI M Naudi Nurdika.

"Selain melihat, saya juga ingin memberikan saran apa yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Musi Rawas," katanya.

Menurutnya, pertama tindakan yang harus dilakukan yakni, bagaimana dampak dari kejadian ini dapat diminimalisir, khususnya kejadian pasca banjir.

Kemudian kedua kata Danrem, juga menyarankan adanya posko kesehatan dan harus diaktifkan.

Karena biasanya saat banjir, banyak masyarakat yang terserang berbagai jenis penyakit.

"Itu Dinas Kesehatan harus turun, pelayanan kesehatan harus mobile bisa menggunakan boat atau perahu," katanya.

"Agar masyarakat yang masih bertahan di rumah bisa dijangkau untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," ujarnya.

Bupati Musi Rawas, Hj Ratna Machmud mengatakan, di Kecamatan Muara Lakitan ada sekitar 4.840 KK dan 16.794 jiwa yang terdampak banjir.

"Itu berada di sembilan desa. Untuk di Prabumulih 1, ketinggian air ada yang mencapai 2 meter," kata Bupati.

Dikatakan, sesuai saran dari Danrem, sejak hari pertama banjir Dinas Kesehatan sudah diintruksikan untuk turun melihat kondisi langsung masyarakat.

"Syukur Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada korban jiwa akibat banjir ini," ucap Bupati.

Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada Danrem, Kodim dan juga Polres serta Forkompinda lainnya yang sudah bersama-sama membantu menangani bencana banjir di Kabupaten Musi Rawas.

Kapolres Musi Rawas, AKBP Danu Agus Purnomo mengatakan, Polres Musi Rawas bersama Dandim 0406/Lubuklinggau sama-sama melakukan kegiatan patroli, menggunakan sarana yang dimiliki untuk mengecek lokasi-lokasi banjir.

"Karena kami pahami, ada beberapa masyarakat yang meninggalkan rumahnya untuk mengungsi, sehingga itu perlu kami jaga," tutupnya.