Banjir Sumsel

Banjir Setinggi Lutut Orang Dewasa Rendam Jalan di Kecamatan Jayaloka Mura, Kendaraan tak Bisa lewat

Meski air yang merendam jalan cukup tinggi, masih ada beberapa warga membawa kendaraan roda dua nekat menerobos ketinggian air.

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Ahmad Farozi
dok
Akibat diguyur hujan lebat sejak Kamis (10/3/2023) malam, akses jalan penghubung Desa Ngestiboga 2 dan Kertosono, Kecamatan Jayaloka, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel, terendam banjir. 

SRIPOKU.COM, MUSIRAWAS - Akibat diguyur hujan lebat sejak Kamis (10/3/2023) malam, akses jalan penghubung Desa Ngestiboga 2 dan Kertosono, Kecamatan Jayaloka, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel, terendam banjir.

Ketinggian air mencapai kurang lebih satu meter atau hingga lutut orang dewasa tersebut.

Akibatnya, akses jalan dilokasi tersebut saat ini tak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.

Meski air yang merendam jalan cukup tinggi, masih ada beberapa warga membawa kendaraan roda dua nekat menerobos ketinggian air.

Akibatnya, banyak kendaraan motor yang mogok, karena air masuk ke mesin.

Sekretaris Desa Ngestiboga 2 Kecamatan Jayaloka, Ahmad Mufid mengatakan, lokasi jalan yang terendam tersebut masuk wilayah Desa Kertosono.

Namun, ruas jalan yang terendam itu merupakan akses warga Desa Ngestiboga 2 menuju Desa Kertosono dan ke kecamatan.

Dikatakan, jalan itu terendam akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Jayaloka sejak semalam hingga pagi hari.

Sehingga, aliran sungai yang berada di samping jalan meluap.

"Ditambah lagi air kiriman dari sungai yang ada di atas, jadi aliran sungai kecil disini tidak mampu menampung air, sehingga meluap ke jalan," ucapnya.

Dikatakan Sekdes, saat ini ketinggian air mencapai lutut orang dewasa atau diperkirakan hingga setengah meter lebih.

Saat ini, akses jalan tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.

"Informasi yang saya terima, banyak yang putar balik. Tapi ada juga yang nekat menerobos, alhasil kendaraan mereka banyak yang mogok, karena kemasukan air," jelasnya.

Menurut Sekdes, akses jalan tersebut sudah menjadi langganan saat musim hujan, pasti terendam.

Karena, kondisi jalan yang rendah, ditambah kondisi sungai yang dangkal dan butuh normalisasi.

Untuk itu dirinya berharap agar Pemkab Musi Rawas melakukan peningkatan jalan, serta dibuat talut, sehingga bisa meminimalisir banjir.

Selain akses masyarakat masih kata Sekdes, jalan tersebut juga merupakan akses jalur para pelajar dan akses warga ke kebun.

"Sebenarnya untuk ke Kecamatan Jayaloka, di Desa Ngestiboga 2 terdapat tiga jalur, salah satunya melalui akses jalan Pertamina yang tembus ke Desa Giriyoso," katanya.

Hanya saja katanya, akses jalan Pertamina itu berupa tanah merah.

Sehingga sulit dilalui saat penghujan seperti saat ini. Ditambah jaraknya juga lebih jauh.

"Akses utama masyarakat selama ini, ya lewat Desa Kertosono itu," ujarnya.

Camat Jayaloka, Supriyadi mengaku, akses jalan Desa Kertosono dan Ngestiboga 2 yang terendam akibat hujan semalam, hanya sebatas air luapan saja.

Dan biasanya akan surut ketika tidak hujan lagi.

"Sudah biasa itu, setiap musim hujan. Biasnaya tidak sampai sehari surut, kalau tidak hujan. Karena airnya mengalir," ungkapnya.

Menurutnya, tak hanya akses jalan Kertosono dan Ngestiboga 2 yang terendam.

Curah hujan yang tinggi juga menyebabkan sungai-sungai kecil yang melintas jalan meluap dan bahkan menggenangi jalan.

"Seperti di Donorejo dan di Purwodadi. Tapi sejauh ini, belum ada sampai yang masuk ke pemukiman warga," ungkapnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Musi Rawas, Darsan mengatakan, sejauh ini belum ada laporan terkait banjir di wilayah Kebupaten Musi Rawas.

"Belum ada laporan, kondisi sungai juga masih normal. Meskipun ada kenaikan volume air sungai, tapi tidak terlalu signifikan," kata Darsan.

Namun dia tetap mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di jalur DAS agar tetap waspada.

Terlebih, cuaca di Kabupaten Musi Rawas saat ini tidak menentu.

"Faktor alam itu tidak menentu, sehingga kemungkinan-kemungkinan itu selalu ada. Jadi sekali lagi, masyarakat harus tetap waspada," tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved