Mobil Suzuki Splash Ringsek Ditabrak Kereta Api di Prabumulih, Diduga Pengemudi tak Sempat Injak Rem

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Satu unit mobil Suzuki Splash BG 1612 HC ditabrak Kerata Api (KA) di Kota Prabumulih, Rabu (8/3/2023) sekitar pukul 14.47.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi di perlintasan jalan belakang Gereja Oikumene Pertamina, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih itu.

Namun mobil Suzuki Splash tersebut rusak parah dibagian depannya akibat ditabrak kereta api logistik tujuan Prabumulih-Muaraenim tersebut.

Sedangkan pengemudi mobil (belum diketahui identitasnya) mengalami luka-luka di sejumlah tubuhnya namun tidak parah.

Korban hanya dibawa ke rumah warga dan diberi obat luka.

Informasi dihimpun menyebutkan, kejadian berawal saat mobil Suzuki Splash datang dari arah jalan Jendral Sudirman atau dari samping jalan Gereja Oikumene Pertamina Prabumulih.

Mobil tersebut hendak melintasi jalur Kereta Api (KA) tanpa palang pintu menuju Jalan Anggrek, Kelurahan Prabumulih, Kecamatan Prabumulih Barat.

Setibanya dilokasi, pengemudi mobil diduga tidak mengetahui ada kereta api akan melintas, ditambah kondisi jalan menurun sehingga korban tak sempat menginjak rem.

Mobil yang meluncur lalu tertabrak oleh kereta api yang logistik tujuan Prabumulih-Muaraenim tersebut.

Warga yang mengetahui kejadian langsung memberikan pertolongan dan memberitahu petugas kepolisian.

Korban kemudian dibawa ke rumah warga untuk dirawat diberi obat dan diperban. Sedangkan mobil korban mengalami kerusakan parah di bagian depan.

"Korban seorang diri mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah warga, sedangkan mobil bagian kap depan hancur," ungkap Andi, warga setempat, Rabu (8/3/2023).

Setelah kejadian, pihak kepolisian dari Polsek Prabumulih Barat dan Polres Prabumulih tiba di lokasi kejadian tersebut.

Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti kepada wartawan membenarkan kejadian tersebut.

"Sekitar pukul 14.47 ada mobil menemper kereta di KM 325+1/2 petak jalan Prabumulih-Prabumulih Baru," katanya.

Dikatakan, sesuai prosedur operasi, setiap akan melewati perlintasan, masinis telah membunyikan semboyan 35 melalui terompet lokomotif sebagai penanda bahwa akan ada kereta api yang akan lewat.

"Sehingga kendaraan lain yang akan melintas di jalur tersebut agar berhati-hati atau berhenti untuk keselamatan perjalanan," ujarnya.

Ditambahkan, KAI dengan tegas melarang masyarakat berada di jalur kereta api untuk aktivitas apapun selain untuk kepentingan operasional kereta api. (edison/ts)