Berita Sriwijaya FC

Profil Kiper Rudi Nurdin Rajak, Demi Sriwijaya FC Tolak Tawaran Tim Liga 1 PSIS 

Kiper Rudi Nurdin Rajak menyatakan setia dengan komitmennya bersama Sriwijaya FC meskipun telah ada tawaran

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Abdul Hafiz
Kiper Sriwijaya FC, Rudi Nurdin Rajak 

Sebelum bergabung dengan Sriwijaya FC, Rudi juga mengaku sudah tak asing lagi dengan Kota Palembang dan Komplek Jakabaring Sport Centre (JSC). 

"Saya ke Palembang ikut lomba O2SN 2012 waktu masih kelas 6 SD. Ikut memperkuat sebagai kiper tim sepakbola O2SN Provinsi Maluku Utara. Sempat nginap di wisma atlet. Kalau dulu seingat saya, belum ada pohon, pagar belum seindah, semegah sekarang," kata Rudi. 

Rudi juga mengaku sudah sangat doyan dengan pempek yang merupakan makanan khas Palembang hingga sekali makan bisa 15 biji. 

"Kalau pempek suka banget. Kalau perut kosong bisa banyak 10-15 bisa dilahap. Kalau di Maluku Utara ada makanan khasnya Papeda. Jadi sudah terbiasa lidahnya. Kuahnya bebas. Ada kuahnya bisa juga saos sambal. Dan Papeda tidak pakai campuran ikan," katanya. 

Rudi Nurdin Rajak pernah bercerita masih bisa membantu orangtua di memanen kelapa hingga mengambil kayu bakar untuk memasak jika pulang ke kampung halamannya di Maregam, Tidore, Maluku Utara. 

Bujangan kelahiran Maregam Tidore Selatan Kota Tidore Provinsi Maluku Utara, 2 April 1999 ini mengaku sudah tidak terlalu memusingkan kapan kepastian digulirkannya Liga 2, namun ia tetap memantau informasi. 

"Menurut saya itu tergantung persepsi. Kalau saya sudah gak tau mau bilang apa. Ya kita mantau terus perkembangan," ujar Rudi terlihat menutupi kesedihan atas ketidakjelasan kompetisi Liga 2.

Meski akhirnya mengakui sebagai pemain sepak bola yang dihidupnya di dunia sepakbola dirinya sedih dengan terhentinya kompetisi, Rudi tetap rutin latihan. 

"Sedih juga gak jelas kompetisi belum jalan. Tapi saya tetap latihan  setiap hati di Ternate barengan teman-teman di sini. Kalau main bola bareng di Lapangan Gambesi. Tapi kalau latihan  pribadi buat nambah-nambah bisa di rumah. Seperti joging, skeeping. Ya sehari-hari gitu, latihan aja," paparnya. 

Rudi pernah mengaku senang mudik bisa berkumpul dengan keluarga membantu keluarga jual ikan, mancing ikan di Laut Maluku Utara, Maregam, Maluku Utara Ternate. 

Rudi bercerita mempunyai hobi memancing ikan di laut saja karena airnya ada gelombang. Ini pulalah yang dilakukan Rudi. 

"Papa saya kan nelayan, saya ikut mancing," kata Rudi.

Berbagai pengalaman memancing telah dialami Rudi selaku warga yang tinggal di pesisir laut. Mulai dari tali pancingnya putus, hingga bagaimana menghadapi tangkapan ikan besar sekitar 1 meter. 

"Sering dapat ikan Dare, umpannya bisa pakai ikan kecil-kecil. Ngalami juga tali pancing putus karena ikannya besar. Pengalaman dapat tangkapan besar ada sekitar 1 meter. Nariknya itu berat sekali. Ikan tongkol yang besar. Mancingnya sampai jam 03.00 baru pulang," beber Rudi.

Perasaan senang dan bangga dirasakan Rudi Nurdin Rajak lantaran bisa membantu papanya menjualkan hasil tangkapan ikan selama mengisi waktu liburannya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved