Berita SMK PP Negeri Sembawa
Gencarkan Pertanian Organik, SMK PP Negeri, Kementan Ajak Millenial Implementasikan Genta Organik
Gencarkan Pertanian Organik, SMK PP Negeri, Kementan Ajak Millenial Implementasikan Genta Organik ementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan
Jenis-jenis pupuk organik dengan bermacam bentuk dan jenisnya yakni pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk organik cair.
Selanjutnya suyitno menjelaskan, proses pembuatan pupuk organik bisa dilakukan dengan cara fermentasi dari bahan fermentasi limbah tumbuhan.
Proses fermentasi menghasilkan unsur hara makro dan unsur hara mikro dan sangat besar menghasilkan mikroorganisme yaitu bakteri, pengikat unsur hara, bakteri dekomposer dan pelebur residu kimia.
Meneruskan paparan dari Suyitno, Martinus menjelaskan, bahwa proses pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) tidak harus terpaku dengan salah satu bahan, artinya bila tidak ada salah satu dari bahan yang diperlukan bisa digantikan dengan bahan lain yang sesuai kandungan unsur hara yang dibutuhkan.
Pupuk Organik cair berbahan kotoran kambing bisa diganti dengan kotoran kelinci, Kotoran lawet bisa diganti kotoran kelelawar.
“Pemanfaatan Penggunaan pupuk organik menurut pengalaman para petani di lapangan dapat mengurangi intensitas serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), baik itu Hama Maupun Penyakit,” ungkap Martinus.
Terakhir Farudi Irsan mengulas tentang Implementasi Pupuk organik dan peningkatan produktivitas, mengulik isu pertanian hari ini yakni dilihat dari produksi pertanian rendah sehingga cenderung menurun yang mana biaya produksi semakin tinggi terutama pada harga pupuk yang mahal.
Fuadi Irsan menjelaskan, perbedaan antara pupuk organik dan anorganik yang penggunaannya harus seimbang, kelebihan serta kekurangan penggunaan pupuk organik seperti kita tau mampu meningkatkan bahan organik tanah, kecenderungan tanah di Indonesia bahan organik yang rendah, sehingga aktivitas mikro organik dalam tanah menjadi cepat, ditambah juga petani di Indonesia tidak mengembalikan hasil panen ke dalam tanah.
Pupuk organik mampu mengembalikan kualitas tanah, kesuburan tanah, lebih solid dengan adanya bahan organik.
Selain itu ada juga kekurangannya yakni jumlah hara yang diberikan kurang dari pupuk anorganik, serta respon tanaman terhadap lebih lambat pupuk organik tidak secepat seperti pupuk kimia pada saat diberikan.
Dengan memberikan pupuk anorganik secara terus menerus maka akan mengakibatkan keasaman tanah meningkat, beberapa hari menjadi terdefisiensi. Kesuburan tanah menurun, tanah mudah tererosi.
Diakhir paparannya Fuadi menyimpulkan Implementasi pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas tanaman, meningkatkan nilai jual hasil pertanian, serta menjaga kesuburan tanah dan lingkungan.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti yang memberikan closing statement dalam kegiatan MAF ini mengatakan, pertanian organik merupakan tantangan bagi anak-anak muda, kita harus bijak dalam memanfaatkan pupuk organik maupun pupuk kimia.
"Karena dengan ini kita bisa menjaga keseimbangan alam, sehingga menuju pertanian berkelanjutan,” jelas Idha Widi Arsanti.
“Mendorong digitalisasi terus dilakukan, teknologi terus diterapkan agar menjembatani kebutuhan konsumen akan produk-produk inovatif ketangan konsumen melalui marketplace mastore hingga outlet MIA," tutup Idha Widi Arsanti.
SMK PP Negeri Sembawa
Kementan
pertanian organik
Millenial Implementasikan Genta Organik
Gerakan Tani Pro Organik
pupuk
Mentan Amran Terima Anugerah Bintang Mahaputra Adipurna dari Presiden Prabowo |
![]() |
---|
SMKPP Negeri Kementan Raih Sertifikat ISO 9001:2015 dan ISO 37001:2016 |
![]() |
---|
Tingkatkan Kapasitas SDM Pendamping Brigade Pangan, Kementan Kembali Gelar Workshop di Lampung |
![]() |
---|
Perkuat Brigade Pangan, Kementan Dorong Provinsi Sumsel Jadi Lumbung Pangan |
![]() |
---|
Kementan Perkuat Peran Brigade Pangan, 2085 Petani Ikuti Bimtek Serentak di Provinsi Lampung |
![]() |
---|