Berita SMK PP Negeri Sembawa

Gencarkan Pertanian Organik, SMK PP Negeri, Kementan Ajak Millenial Implementasikan Genta Organik

Gencarkan Pertanian Organik, SMK PP Negeri, Kementan Ajak Millenial Implementasikan Genta Organik ementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/Humas SMK PP Negeri Semabawa
Dalam upaya mensukseskan program pertanian organik, SMK PP Negeri Sembawa menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) mom volume 4 edisi 6 dengan mengangkat tema  Sukses Implementasi Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik) yang berlangsung secara daring melalui Aplikasi Zoom yang diikuti 700 an partisipan pada Sabtu (11/02/2023). 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Seiring berkembangnya trend gaya hidup sehat serta meningkatnya kesadaran di kalangan masyarakat akan pentingnya produk pangan bermutu dan sehat yang akhirnya mempengaruhi permintaan akan produk pertanian organik yang kian meningkat.

Saat ini, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), terus menggalakkan pertanian organik melalui Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik). 

Genta Organik merupakan suatu gerakan pertanian pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal.

SMK PP Negeri Semabawa Millenial Agriculture Forum 2
Dalam upaya mensukseskan program pertanian organik, SMK PP Negeri Sembawa menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) mom volume 4 edisi 6 dengan mengangkat tema  Sukses Implementasi Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik) yang berlangsung secara daring melalui Aplikasi Zoom yang diikuti 700 an partisipan pada Sabtu (11/02/2023).

Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan penggunaan pupuk organik menjadi salah satu cara mengurangi penggunaan pupuk kimia. 

“Dengan penggunaan pupuk organik diharapkan, dapat memperbaiki kesuburan tanah. Dengan demikian, produksi pertanian bisa ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan,” kata Syahrul Yasin Limpo.
 
Dalam upaya mensukseskan program pertanian organik, SMK PP Negeri Sembawa menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) mom volume 4 edisi 6 dengan mengangkat tema  Sukses Implementasi Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik) yang berlangsung secara daring melalui Aplikasi Zoom yang diikuti 700 an partisipan pada Sabtu (11/02/2023).

Hadir membuka webinar, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, yang menyampaikan bahwa kondisi saat ini sedang tidak baik-baik saja. 

Dimulai dengan adanya pandemi covid-19, perubahan iklim, perang Rusia dan Ukraina yang semua nya mengakibatkan krisis pangan global dan berdampak pada sarana prasarana mahal terutama harga pupuk yang mahal.

“Penggunaan pupuk ada tendensi yang berlebihan. Penggunaan urea berlebihan dapat menyebabkan tanah lebih masam. Residu pestisida mampu membasmi hama, namun mikroba penyubur tanah juga bisa ikut mati. Residu pestisida saat hujan dapat masuk ke air tanah, sungai, danau dan dapat menyebabkan zooplankton dll ikut mati,” tambah Dedi Nursyamsi.

“Tentu hal ini tidak bisa dibiarkan. Apapun yang terjadi produksi dan produktivitas pertanian tidak boleh bersoal, termasuk meskipun harga pupuk melejit,” tutur Dedi Nursyamsi.

Untuk itu  Gerakan Pertanian Pro Organik digagas yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah sebagai salah satu solusi terhadap masalah pupuk mahal. 

Kepala SMK PP Negeri Sembawa Yudi Astoni yang juga turut memberikan sambutan mengajak seluruh peserta mensukseskan program genta organik.

“Kegiatan MAF yang dilakukan ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan mengenai penggunaan pupuk organik, proses pembuatannya yang nantinya dapat memberikan motivasi bagi para peserta agar dapat tergerak untuk terus menggalakkan genta organik,” ujar Yudi Astoni.

Webinar MAF kali ini dihadiri lebih dari seribu partisipan yang menghadirkan 3 pemateri yang sangat luar biasa  yakni Fuadi Irsan, (Himpunan Ilmu Tanah Indonesia/Kepala IP2TP (Kebun Percontohan), Martinus (Penggiat Petani Organik Pelestari Burung Tyto Alba Karang Agung Ilir), Suyitno (POPT PHP Dinas Provinsi Sumatera Selatan).

Suyitno mengulas mengenai pupuk organik, yang mana berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau mengembangkan makhluk hidup berupa bakteri, kandungan unsur hara berkelanjutan guna untuk budidaya tanaman sehat (BTS).

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved